Friday, December 18, 2015
Cerita lain tentang pembalasan
Thursday, December 17, 2015
Go-jek pertama
Aloha Bubbly-Blog *kiss
Saya mau menceritakan pertama kalinya Saya menggunakan aplikasi Go-jek yang terkenal banget itu.
Jadi gini..
Awalnya Saya ada janji ketemuan di pasar baru (bulan lalu).
Sebenarnya, biasanya Saya ke pasar baru menggunakan bis kota.
Sesederhana itu.
Tapi, entahlah mengapa Saya tergoda menggunakan aplikasi ojek online tersebut.
Sesuai dengan aturan dan cara, Saya berhasil memesannya. Dan beberapa detik kemudian, ada yang menghubungi Saya untuk konfirmasi tempat penjemputan (Saya mengambil layanan go-ride, takut ada yang belum tau).
“5 menit lagi sampai ya Mbak, Saya sudah ada di Supratman”
Begitulah kata Mas Go-jek yang janjian dengan Saya.
Setelah menunggu beberapa menit di depan komplek, kemudian ada Mas-mas nyampeurin,
“Ojek Teh?”
Dari penglihatan Saya, Mas-mas ini masih muda. Dari mukanya, kisaran umur 20 sekianan (zaman sekarang wajah bisa menipu umur btw), rambut gondrong sedikit ikal, menggunakan kacamata dan kemeja kotak-kotak (kebetulan inget).
“Go-jek?”
“Iya, Teh”
Dikasihlah helm dan Saya naik.
“Otistanya dimana Teh?”
“Oh, bukan otista A, ke Pasar Baru. Memangnya petunjuknya ke otista ya?”
“Oooh. Iya Teh, alamatnya otista.”
Lalu Kami sempat berbincang sebentar. Eh, bukan berbincang sih ya. Dia yang cerita.
Mas-mas itu curhat tentang hujan (yang kebetulan waktu itu sudah masuk musim hujan).
Bukan nyalahin si hujannya sih. Tapi lebih ke nyeritain ada penumpang yang enggak mau kena hujan setetespun dan ada juga yang enggak mau kena panas sedikitpun.
Saya sih tidak menghakimi ya. Tapi kalau kata Saya, enggak mau kena panas mah jangan pake motor atulah (entah ojek atau sejenisnya).
Si masnya baik udah mau ngajakin Saya ngobrol.
Kadang ada juga yang memang enggak mau ngobrol sama sekali.
Kita memang orang asing sih.
Sama seperti Saya menggunakan aplikasi ini untuk kedua kalinya, yang kebetulan dihari yang sama untuk perjalanan pulang dari pasar baru.
Selama perjalanan si Masnya cuma tanya alamat yang dituju.
Lalu ketika sampai ditempat yang tidak terkena hujan sama sekali, Dia berkomentar, “Eh, disini mah naha enggak hujan?”
Baru deh Saya mulai basa-basi bahas hujan.
Dan sampailah Saya di tempat yang dituju. Walaupun beda tempat tapi masih satu daerahlah.
Bedanya Mas-mas Go-jek pertama tadi, lebih ramah, lebih berhati-hati, terus kasih alasan kenapa Dia milih jalan yang itu dibanding jalan lain.
Kalau Mas-mas yang kedua mungkin enggak seramah Mas-mas pertama (enggak basa-basi lah Dia), dan cepat sampai tapi masih tetap merasa nyaman. Maksudnya enggak grasak-grusuk-rusuh-enggakpuguh gitu.
Jadi, penilaian pertama Saya menggunakan aplikasi ini,
Menyenangkanlah ya..
Hal lain yang selalu Saya ingat di Mas-mas Go-jek pertama adalah,
Mas Go-jeknya habis keramas. Rambutnya wangi bangeeet =D
Bandung, 17 Desember 2015
Salam,
Risma Dwi MW
Saturday, November 21, 2015
Cerita lain tentang teman masa kecil
Wednesday, October 28, 2015
Cerita lain tentang pengenalan kembali
Tuesday, October 27, 2015
Taman Bunga Begonia, Lembang - Bandung
Thursday, October 15, 2015
Dibalik maskot..
Thursday, October 1, 2015
Tentang kepedulian
“Aku seneng ih ngeliat teteh. Soalnya selalu dateng tiap ada acara. Kadang sampai selesai. Aku pengen jadi kayak teteh, yang masih peduli.”
Beberapa waktu lalu, ketika Saya menghadiri sebuah acara, ada adik kelas Saya yang berujar demikian.
Dear You..
Bukan berarti Saya yang selalu bisa hadir, selalu bisa ditanya, dianggap bahwa Saya adalah yang paling peduli.
Tidak.
Diluar sana, orang-orang yang tidak Kalian kenal secara dekat, atau bahkan mungkin Kalian belum pernah bertemu, memperlihatkan kepeduliannya dengan cara yang tidak Kalian tau.
Tidak selamanya yang tidak terlihat tidak peduli dan tidak baik.
Untuk semua hal sih.
Bukan hanya sekedar tentang kegiatan organisasi.
Untuk teman-teman yang baru bergabung di Keluarga Mahasiswa STIE EKUITAS, khususnya rekan-rekan HMA, Saya, perwakilan dari Kakak-kakak kelas mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung.
Jangan lupa kekompakannya dijaga.
Sampai bertemu dilain kesempatan.
Bandung, 1 Oktober 2015
Salam,
Risma Dwi MW