Masih dengan tema tentang per-akrab-an juga ke-karib-an nih.
Saya akan menceritakan tentang seorang sohib yang saat ini sedang saya temani. Oh, bukan sebelahan. Saya dikantor, dia di tempat kerjanya menghabiskan suara.
Dia adalah seorang penyiar-sok-lugu *haha
Awalnya, saya gak begitu kenal akan sosoknya. Yang saya ingat, pertama ketemu, dia jadi salah satu pemeran di kabaret saat acara Inagurasi angkatan 2007. Dimana saya saat itu menjadi salah satu seksi acara. Stage manager, lebih tepatnya *masaKelam.
Perkenalan kita hanya sebatas itu.
Lalu kemudian, entah bagaimana, kami dipersatukan lagi oleh keajaiban Tuhan.
Kami berdua bersamasama memegang teguh rundown acara. Yap, kami samasama menjadi staff acara di kegiatan Pengenalan Kampus.
Dan bermulai dari situlah, kami menjadi lebih akrab dari sebelumnya.
Dari mulai sedih, kesel, senang, sering dipertukarkan.
Dicerita ini, saya akan berbagi ke-akrab-an tentangnya saat tahun 2009.
Suatu ketika, saya berkesempatan mengunjungi pulau Dewata dengan beberapa sohib lainnya.
Telepon genggam saya sempat rusak, jadilah, saat saya liburan yang AWESOME itu, di abadikan menggunakan kamera orang lain. Sedih. Memang =((
Jadi intinya, saya hanya bisa sms-an juga teleponan saja. Sedikit canggih bisa internetan sih, tapi lamanya setengah tahun.
Saat pembagian kabar, si makhluk satu ini sama sekali tidak bertanya, tidak sms, tidak telepon, tidak menyapa bahkan di dunia maya sekalipun.
Sekitar seminggu saya me-refresh otak saya, sekitaran itu pula lah saya dan dia tidak bertegur sapa sama sekali.
Saat pulang kembali ke Bandung, tentu saja hal pertama yg saya inginkan adalah kasur (bahagianya kala itu, saat merindukan sosok nyaman kasur rumah dan dia setia menanti disana, guling-guling)
Keesokan harinya (apa lusa harinya gitu, saya lupa)
Saya kembali beraktifitas seperti biasa. Kembali ke kampus, kuliah, jajan di Kopma, nongkrong di lobby, tiduran di salah satu ruang organisasi.
Ketika saya memiliki hasrat untuk memasukan makanan ke dalam lambung, saya menuju Kopma.
Bersualah saya dengannya. Orang yang selama 1 minggu itu tidak ada kabarnya.
Sempat tersentak beberapa detik, hingga akhirnya kami... Berpelukan. Iya, berpelukan.
Daaaaan, menangis. Percaya atau tidak, meneteskan air mata yang entah karena apa. Di Kopma pula.
Apadeh sekali memang -.-"
Kalimat pertama yang dia keluarkan setelah itu adalah,
"Jajanin gue.."
Ya.. Miris. Dan dia nanyain oleh-oleh untuk dia. Bukannya nanyain kabar.
Iya. Kasian ya saya =(
Terpikir oleh saya. Saat itu kami masih dengan ego tinggi yang aneh. Yang aduh-plis-deh-apaan-sih itu.
Kalau sekarang?
Dengan kekonyolan, ketawa, juga tangisan, saya masih setia dengerin dia siaran kok. Sampai nanti jam 1 siang.
Walaupun dia ke Bali juga gak pake bilang. Tau-tau stat Twitternya berbau-bau Bali.
Pas dia ke Yogya bilang kok. Malahan saya sempat mendatanginya ke tempat kerjanya yg sekarang itu.
Satu hal yang saya ingat tentangnya sekarang juga,
Dia kangen dengan Indra Herlambang
inilah kami. Saat prepare mau nonton Secondhand Serenade yang-wawawa-tampan-aduh itu
Banyak cerita sih tentang dirinya. Kalau boleh dibongkar, saya ceritain semua rahasianya *picik! haha
Dan saat ini...
"Kita belum beres ngubek BSM loh..."
Salam siaran 'bzzztttt' ya Blog,
Bandung, 23 Juni 2012-11.52 WIB
Risma Dwi MW
No comments:
Post a Comment