Saturday, June 23, 2012

Beberapa dari sekian macam wujud per-karib-an =) #2

Yaiiiy..
Bagian kedua dari beberapa cerita ke-karib-an saya dengan orang lain.
Saya dekat dengan seorang wanita yang sebut saja tidak terlalu tinggi.
Dengan perwujudan anak kecil lincah yang berjalan ajrut-ajrutan tidak karuan.
Memang sih, perbedaan umur kita hanya sekitar 42 / 43 hari. Tergantung apa saat itu tahun kabisat atau tidak. Tapi, dengan perawakannya, juga 'bentuknya', dia jauuuuh lebih muda dari saya, mungkin tahunan.
*tua-an saya, tua-an saya -.-"

Entah bagaimana ceritanya, kami bisa sedekat itu, sampai sekarang.
20 Juni kemarin, dia berkunjung ke rumah saya.
Sangat jarang juga kami bersua. Karena sudah berkecimpung dalam dunia kami masing-masing.
Saat sore saya tiba di rumah, ada telepon yang tidak ada di list phonebook saya. Nomor yang menandakan itu dihubungi dari sebuah telepon rumah-an atau telepon kantor-an.

Me : Assalammualaikum?
She : mbak Risma, mbak risma ada ditempat sekarang?
Me : Hah?!
She : iya, mbak risma sudah ada di rumah?
Me : ooooh, ini mbak Vera ya? Kebetulan saya sudah ada dirumah sekarang.
She : oh baik kalau begitu. Saya boleh kesana?
Me : oh. silahkan Mbak.
She : kebetulan saya ini lagi dikantor mbak.
Me : oh ok. Silahkan mbak, Jangan lupa bawa makanan ya.
She : aduh, mbak risma ini.
dan kami pun tertawa riang bersama. Ah, saya yakin dia pasti ketawa males

Ok. Setelah telepon itu ditutup, sekitar setengah jam kemudian, dia berkunjung ke rumah. Datang dengan pengganti Richard.
Jadi dia datang dengan pacar baru nya?
Iya dong. Bukan pacar baru, tapi "pacar baru".
Ngerti lah ya. Ok. Sip.

Sudah cukup lama saya tidak bersua dengannya. Terakhir bertemu, sekitaran bulan Maret apa April gitu, saya lupa.
Saat itu, dia datang berkunjung ke tempat saya bekerja.
Rasanya kok seperti saya yang minta dikunjungi terus ya? Biarkanlah.

Sampai dengan pukul setengah delapan malam, kami membicarakan banyak hal. Tentunya hal-hal yang bersifat pribadi juga hati yang paling mendominasi.
Waktu terasa kurang, saat kami menikmati moment-moment masa lalu.
Dengan menit yang semakin menyapa, dia berpamitan pulang.
Dan, saya kembali lagi sendiri *yang itu gausah diceritain harusnya

Yang saya ingat, dia merupakan pendengar yang baik.
Saat tau saya sakit, dia cukup khawatir. Mungkin dia itu merupakan seseorang yang tau luar-dan-sedikit-dalam tentang saya =D

Dulu, saking akrabnya kami, sampai hampir tiap hari berbagi kabar. Gak cukup cuma bertemu dikampus, telepon, pesan singkat, wall facebook, itu bermain terus.

Hingga suatu ketika, terlintas hal yang konyol dipikiran saya.

"Gimana ya, kalau kita gak saling sapa dalam jangka waktu tertentu?"

Eh, pemikiran konyol itu ditanggapi.
Akhirnya, membuat perjanjianlah kami.
Selama 1 minggu, walau bertemu, tidak bertegur sapa.
Tapi, 3 hari sekali, mengucapkan "Hai" kalau bertemu.

Tentu saja terasa janggal, setiap hari terjadi kehebohan, saat bertemu muka, kami terdiam dan berusaha menahan tawa mati-matian. Karena hal itu lucu. Sangat lucu bahkan. Dan hanya kami berdua yang tau betapa lucu dan rancunya hal itu.

Selain itu, karena sepertinya belum terbiasa untuk tidak bertukar cerita, saya dan dia menyiapkan buku.
Setiap hari, kami menuliskan apa yang terjadi di hari itu, selama seminggu. Setelah 'baikan', buku itu akan saling kita tukarkan.
Dan hampir semua orang yang tau kami gak teguran, mereka menertawakan. Entahlah, saya juga gak tau apa yang ada dipikiran mereka.

Saya tergolong orang yang suka akan kegiatan tulis-menulis.
Buku yang saya kasih, sudah hampir setengahnya. Sedangkan buku yang berisikan tulisan dia, sehari hanya 1 lembar, bahkan kurang. Dan ada saja alasan mengapa dia hanya menulis segitu.

Dan ternyata, tidak tegur sapa selama seminggu itu aneh. Cukuplah hanya seminggu itu.

Kemudian, saat saya sudah menapaki jalan sendiri diluar dari peradaban ber-'title' mahasiswa, saya dan dia membuat sesuatu untuk ditukarkan.
Saya suka membuat buku. Jadi, saya buatkan dia buku, dengan gambar-gambar tempelan juga burung kertas yang familiar dengan nama origami. Semalam suntuk, selesai juga karya itu. Sayang, tidak sempat saya abadikan di telepon genggam saya.
Dengan beberapa lembar, saya menuliskan kepingan-kepingan ingatan, juga disertai tulisan doa untuknya dibalik kertas memori itu.
Ah, romance sekali *hahaha
Dan dia, memberikan saya botol, berisi kerangkerangan juga pasir, dan bintangbintang kecil yang dia buat dengan tangannya. Juga ada beberapa selipan kertas doa berwarna biru.
Berasa seperti akan berpisah. Padahal sih gak. Itu kejadiannya sudah sekitar 2 atau 3 tahun yang lalu. Dan kami sampai saat ini, masih saja sering melakukan hal yang konyol.
Hahaha.
Semoga persahabatan kita abadi. Amiiin..



Ingat slogannya,
"Panadol cold & flu : ......"

Salam Migrain Blog *hahaha*,
Bandung, 23 Juni 2012 - 09.06 WIB
Risma Dwi MW
=)


6 comments:

  1. Replies
    1. Aamiin.. jangan lupa slogannya, 'panadol cold & flu...' 😂😂😂

      Delete
    2. Sakit kepala? Pusing? Panu?
      Panadol cold dan flu
      Meringankan anda

      Delete
  2. Kemudian nyampah disini seperti pada saat wall wallan di fb

    ReplyDelete
    Replies
    1. nyampah pun kalau disini mah enggak akan ada yang marah atulah haha

      Delete