Tuesday, June 26, 2012

Penceriaan Senin dan Selasa pagi...

Jam 10 lewat Blog.
Selamat... heem.. pagi? selamat siang? Heeem..
Aloha pokoknya.
Udah lama ini saya gak menceritakan kejadian sehari-hari.
Rencananya, saya akan menceritakan pengalaman senin 25 Juni dulu ya, dan diteruskan di selasa ini, 26 Juni 2012 sampai nantinya saya selesai menulis.

Jadi itu,
Rasanya, sudah lama saya tak sesemangat itu di senin pagi saat berjalan keluar rumah mengemban tugas seperti biasa.
Untuk kegiatan dikantor, ya seperti sehari-harilah, karena beragam rasa, dan itu adalah 'dapur' perusahaan, jadi yang terjadi didalamnya, diluar perasaan diri, saya gak bisa ceritain. Hanya saja, saya menyebut yang terjadi dikantor itu... Unik..
Mengapa unik? karena memang banyak hal yang uniknya. Dari mulai baik, sampai baik sekali =D
Kita skip yang terjadi dikantor ya.

Kita lanjutkan saat saya beranjak pulang. Ah, bukan, saat saya akan menuju tempat mengeluarkan peluh.
Saya disupiri oleh mang angkot yang sama dengan saat saya berangkat tadi pagi.
Si mang nya aja nyadar haha

Saat saya menanti jam untuk berolahraga yang dalam satuan waktu yang sama saat hari yang sama, saya bertemu dengan.. heeem.. katakan saja sepupu dari karib saya.
Entah mengapa, dia merasa sudah sangaat dekat dengan saya.
Sampaisampai dia menawarkan diri membelikan saya teh gelas *baik sekali =') *terharu
Walau akhirnya Spongebob terkadang harus sendiri menghadapi dunia kesehariannya tanpa Patrick.
Sayapun akhirnya melakukan ritual lompathulala seperti kebiasaan.
Tidak terlalu bersemangat seperti biasa sih, saoalnya migrain nya ngajakin main, jadinya seperti setengah hati gitu.
Saya pulang dengan mata sedikit terpejam menahan hasrat untuk meladeni migrain.
Sampai rumah, rasanya banyak kemalasan yang timbul.
Hanya saja, saya sudah keburu janji untuk membuat pengisi lambung.
Dan ya, quality time with family it's a best medicine =)
Berasa seperti memiliki 2 orang anak dengan ibu (saya) yang baru saja pulang kerja. haha

Saat waktu bercengkrama dengan mimpi tiba, saya masih bisa sedikit bertukar kata.

Hingga tiba saat membuka mata, ditegur oleh percikan air dingin, saya terjaga.
Memasak, mandi, dan blablabla sampai akhirnya tiba dikantor dengan selamat, riang gembira dan gegap gempita.

Dan, kita masuk ke selasa ini ya.
Jadi itu, karib saya yang lain akan memiliki gelar baru (sedikit saya ceritakan di "Beberapa dari sekian macam wujud per-karib-an #4"), ditanggal 7 Juli 2012.
Saya, diharuskan hadir.
Sehubungan saya bekerja belum diperusahaan sendiri, saya minta izin Bos kantor dulu dong.
Daaan, DIIZINKAN! Tadaaaa!!! *Yaiiiiy!! Yaiiiiy!! Bos saya memang kece haha*

Sebenernya didalam keseharian 2 waktu itu, banyaaaak hal yang menyenangkan lainnya.
Termasuk pagi ini, dijalan, ada yang tiba-tiba dadah-dadahan sama saya, pengguna motor, juga penutup sebagian muka. Masih bertanya aja gituloh saya, itu siapa ya?
Juga ada wewangian yang meresap sampai ke hati. Terus ada....
Udah deh, itu dulu aja cerita saat ininya. Nanti kelepasan semua, curhat, berabe deh. Hahaha


hiphiphurahura. Harumnya sampai ke hati ;)

Salam Selasa ya Blog,
Bandung, 26 Juni 2012 - 10.50 WIB
Risma Dwi MW

Saturday, June 23, 2012

Beberapa dari sekian macam wujud per-karib-an =) #4

Menjelang soreee..
Beberapa puluh menit yang lalu, saya didatangi oleh seorang karib yang lain.
Terakhir bertemu dengannya adalah saat.. hem... eng... Saat saya sedang mewujudkan mimpi kecil-kecilan.
Dia datang ke 'tempat' saya ketika itu sambil bercengkrama juga beristirahat.

Sama seperti hari ini. Dia datang ke tempat dimana saya menghabiskan sepertiga hari, dengan adik lelakinya.

Dengan cukup singkat, kita bertukar kata.
Entah darimana, saat sebelum dia datang, saya mempunyai suatu firasat.

Ingat saat kami samasama menjabat sebagai staff (yang beda divisi) di salah satu organisasi yang membuat saya betah diruangannya.
Ingat juga saat saya dan dia sama-sama menjadi Koordinator saat Pengenalan Kampus pada mahasiswa baru di tahun 2009. Saya menjadi Koord. Protokoler, dan dia menjadi Menteri Depsoskes.
Saya ngurusin tentang waktu, dan dia ngurusin tentang lambung.
Kita emang kece banget deh =">

Hal yang paling saya ingat tentang sosoknya adalah... Setiap kita mengolah kata, selalu saja ada imajinasi yang terselip. Oh, bukan terselip, tapi sepertinya semua isinya itu memang imajinasi.

Saat tadi pun, disela waktu yang pendek, kami masih bisa tertawa lepas karena imajinasi yang melebihi batas wajar.

Sampai kami memutuskan untuk membuat gank kecilkecilan.
Saya dulu suka menyebut diri sebagai Chabelita, dan dia menamai dirinya Barbara. Kami juga memiki satu personil lagi, namanya Beone. Dengan panggilan B2C, kami selalu berjalan bertiga. Cukup akrablah.

Karena saya dan dia pernah 1 periode dalam organisasi, jadi cukup punya banyak pengalaman berbagi dengannya.
Saat saya ke Bali juga dia ada.

Sampai sudah cukup lama kami tidak saling bersua, dia hari ini datang.
Dengan sedikit kegembiraan yang saling dibagi, dia membawa 2 buah lembaran yang cukup keras, dengan terpapar nama saya dan 1 lagi karib yang lain, untuk diberi kan doa.
Ya, dia akan menikah.

Ya ampuuuun!! Rasanya itu seperti gak percaya. Soalnya kami belum sampai pembicaraan serius mengenai kehidupan yang akan datang sebagai seorang istri.
Tapi, saya senang. Tentu saja dong!!
Kita liat nanti, apa dia berubah setelah mendapatkan gelar baru? =D

maafin risma ya, yang tadi nepok lengan atas kamu. Risma gak tau kalau abis vaksin =(

"Jangan lupa nanti injek kaki Rismaaa.. Hahaha.."

Salam kabar baik Blog,
Bandung, 23 Juni 2012-15.13 WIB
Risma Dwi MW

nb : undangannya unik loh. Beneran! Sampe saya mencoba 3 kali buat bisa nutup seperti itu -.-"

Beberapa dari sekian macam wujud per-karib-an =) #3

Dear Blog.
Masih dengan tema tentang per-akrab-an juga ke-karib-an nih.
Saya akan menceritakan tentang seorang sohib yang saat ini sedang saya temani. Oh, bukan sebelahan. Saya dikantor, dia di tempat kerjanya menghabiskan suara.
Dia adalah seorang penyiar-sok-lugu *haha

Awalnya, saya gak begitu kenal akan sosoknya. Yang saya ingat, pertama ketemu, dia jadi salah satu pemeran di kabaret saat acara Inagurasi angkatan 2007. Dimana saya saat itu menjadi salah satu seksi acara. Stage manager, lebih tepatnya *masaKelam.
Perkenalan kita hanya sebatas itu.
Lalu kemudian, entah bagaimana, kami dipersatukan lagi oleh keajaiban Tuhan.
Kami berdua bersamasama memegang teguh rundown acara. Yap, kami samasama menjadi staff acara di kegiatan Pengenalan Kampus.
Dan bermulai dari situlah, kami menjadi lebih akrab dari sebelumnya.
Dari mulai sedih, kesel, senang, sering dipertukarkan.
Dicerita ini, saya akan berbagi ke-akrab-an tentangnya saat tahun 2009.

Suatu ketika, saya berkesempatan mengunjungi pulau Dewata dengan beberapa sohib lainnya.
Telepon genggam saya sempat rusak, jadilah, saat saya liburan yang AWESOME itu, di abadikan menggunakan kamera orang lain. Sedih. Memang =((
Jadi intinya, saya hanya bisa sms-an juga teleponan saja. Sedikit canggih bisa internetan sih, tapi lamanya setengah tahun.

Saat pembagian kabar, si makhluk satu ini sama sekali tidak bertanya, tidak sms, tidak telepon, tidak menyapa bahkan di dunia maya sekalipun.

Sekitar seminggu saya me-refresh otak saya, sekitaran itu pula lah saya dan dia tidak bertegur sapa sama sekali.
Saat pulang kembali ke Bandung, tentu saja hal pertama yg saya inginkan adalah kasur (bahagianya kala itu, saat merindukan sosok nyaman kasur rumah dan dia setia menanti disana, guling-guling)

Keesokan harinya (apa lusa harinya gitu, saya lupa)
Saya kembali beraktifitas seperti biasa. Kembali ke kampus, kuliah, jajan di Kopma, nongkrong di lobby, tiduran di salah satu ruang organisasi.
Ketika saya memiliki hasrat untuk memasukan makanan ke dalam lambung, saya menuju Kopma.
Bersualah saya dengannya. Orang yang selama 1 minggu itu tidak ada kabarnya.
Sempat tersentak beberapa detik, hingga akhirnya kami... Berpelukan. Iya, berpelukan.
Daaaaan, menangis. Percaya atau tidak, meneteskan air mata yang entah karena apa. Di Kopma pula.
Apadeh sekali memang -.-"

Kalimat pertama yang dia keluarkan setelah itu adalah,

"Jajanin gue.."

Ya.. Miris. Dan dia nanyain oleh-oleh untuk dia. Bukannya nanyain kabar.
Iya. Kasian ya saya =(

Terpikir oleh saya. Saat itu kami masih dengan ego tinggi yang aneh. Yang aduh-plis-deh-apaan-sih itu.
Kalau sekarang?
Dengan kekonyolan, ketawa, juga tangisan, saya masih setia dengerin dia siaran kok. Sampai nanti jam 1 siang.
Walaupun dia ke Bali juga gak pake bilang. Tau-tau stat Twitternya berbau-bau Bali.
Pas dia ke Yogya bilang kok. Malahan saya sempat mendatanginya ke tempat kerjanya yg sekarang itu.

Satu hal yang saya ingat tentangnya sekarang juga,

Dia kangen dengan Indra Herlambang


inilah kami. Saat prepare mau nonton Secondhand Serenade yang-wawawa-tampan-aduh itu

Banyak cerita sih tentang dirinya. Kalau boleh dibongkar, saya ceritain semua rahasianya *picik! haha

Dan saat ini...

"Kita belum beres ngubek BSM loh..."

Salam siaran 'bzzztttt' ya Blog,
Bandung, 23 Juni 2012-11.52 WIB
Risma Dwi MW

Beberapa dari sekian macam wujud per-karib-an =) #2

Yaiiiy..
Bagian kedua dari beberapa cerita ke-karib-an saya dengan orang lain.
Saya dekat dengan seorang wanita yang sebut saja tidak terlalu tinggi.
Dengan perwujudan anak kecil lincah yang berjalan ajrut-ajrutan tidak karuan.
Memang sih, perbedaan umur kita hanya sekitar 42 / 43 hari. Tergantung apa saat itu tahun kabisat atau tidak. Tapi, dengan perawakannya, juga 'bentuknya', dia jauuuuh lebih muda dari saya, mungkin tahunan.
*tua-an saya, tua-an saya -.-"

Entah bagaimana ceritanya, kami bisa sedekat itu, sampai sekarang.
20 Juni kemarin, dia berkunjung ke rumah saya.
Sangat jarang juga kami bersua. Karena sudah berkecimpung dalam dunia kami masing-masing.
Saat sore saya tiba di rumah, ada telepon yang tidak ada di list phonebook saya. Nomor yang menandakan itu dihubungi dari sebuah telepon rumah-an atau telepon kantor-an.

Me : Assalammualaikum?
She : mbak Risma, mbak risma ada ditempat sekarang?
Me : Hah?!
She : iya, mbak risma sudah ada di rumah?
Me : ooooh, ini mbak Vera ya? Kebetulan saya sudah ada dirumah sekarang.
She : oh baik kalau begitu. Saya boleh kesana?
Me : oh. silahkan Mbak.
She : kebetulan saya ini lagi dikantor mbak.
Me : oh ok. Silahkan mbak, Jangan lupa bawa makanan ya.
She : aduh, mbak risma ini.
dan kami pun tertawa riang bersama. Ah, saya yakin dia pasti ketawa males

Ok. Setelah telepon itu ditutup, sekitar setengah jam kemudian, dia berkunjung ke rumah. Datang dengan pengganti Richard.
Jadi dia datang dengan pacar baru nya?
Iya dong. Bukan pacar baru, tapi "pacar baru".
Ngerti lah ya. Ok. Sip.

Sudah cukup lama saya tidak bersua dengannya. Terakhir bertemu, sekitaran bulan Maret apa April gitu, saya lupa.
Saat itu, dia datang berkunjung ke tempat saya bekerja.
Rasanya kok seperti saya yang minta dikunjungi terus ya? Biarkanlah.

Sampai dengan pukul setengah delapan malam, kami membicarakan banyak hal. Tentunya hal-hal yang bersifat pribadi juga hati yang paling mendominasi.
Waktu terasa kurang, saat kami menikmati moment-moment masa lalu.
Dengan menit yang semakin menyapa, dia berpamitan pulang.
Dan, saya kembali lagi sendiri *yang itu gausah diceritain harusnya

Yang saya ingat, dia merupakan pendengar yang baik.
Saat tau saya sakit, dia cukup khawatir. Mungkin dia itu merupakan seseorang yang tau luar-dan-sedikit-dalam tentang saya =D

Dulu, saking akrabnya kami, sampai hampir tiap hari berbagi kabar. Gak cukup cuma bertemu dikampus, telepon, pesan singkat, wall facebook, itu bermain terus.

Hingga suatu ketika, terlintas hal yang konyol dipikiran saya.

"Gimana ya, kalau kita gak saling sapa dalam jangka waktu tertentu?"

Eh, pemikiran konyol itu ditanggapi.
Akhirnya, membuat perjanjianlah kami.
Selama 1 minggu, walau bertemu, tidak bertegur sapa.
Tapi, 3 hari sekali, mengucapkan "Hai" kalau bertemu.

Tentu saja terasa janggal, setiap hari terjadi kehebohan, saat bertemu muka, kami terdiam dan berusaha menahan tawa mati-matian. Karena hal itu lucu. Sangat lucu bahkan. Dan hanya kami berdua yang tau betapa lucu dan rancunya hal itu.

Selain itu, karena sepertinya belum terbiasa untuk tidak bertukar cerita, saya dan dia menyiapkan buku.
Setiap hari, kami menuliskan apa yang terjadi di hari itu, selama seminggu. Setelah 'baikan', buku itu akan saling kita tukarkan.
Dan hampir semua orang yang tau kami gak teguran, mereka menertawakan. Entahlah, saya juga gak tau apa yang ada dipikiran mereka.

Saya tergolong orang yang suka akan kegiatan tulis-menulis.
Buku yang saya kasih, sudah hampir setengahnya. Sedangkan buku yang berisikan tulisan dia, sehari hanya 1 lembar, bahkan kurang. Dan ada saja alasan mengapa dia hanya menulis segitu.

Dan ternyata, tidak tegur sapa selama seminggu itu aneh. Cukuplah hanya seminggu itu.

Kemudian, saat saya sudah menapaki jalan sendiri diluar dari peradaban ber-'title' mahasiswa, saya dan dia membuat sesuatu untuk ditukarkan.
Saya suka membuat buku. Jadi, saya buatkan dia buku, dengan gambar-gambar tempelan juga burung kertas yang familiar dengan nama origami. Semalam suntuk, selesai juga karya itu. Sayang, tidak sempat saya abadikan di telepon genggam saya.
Dengan beberapa lembar, saya menuliskan kepingan-kepingan ingatan, juga disertai tulisan doa untuknya dibalik kertas memori itu.
Ah, romance sekali *hahaha
Dan dia, memberikan saya botol, berisi kerangkerangan juga pasir, dan bintangbintang kecil yang dia buat dengan tangannya. Juga ada beberapa selipan kertas doa berwarna biru.
Berasa seperti akan berpisah. Padahal sih gak. Itu kejadiannya sudah sekitar 2 atau 3 tahun yang lalu. Dan kami sampai saat ini, masih saja sering melakukan hal yang konyol.
Hahaha.
Semoga persahabatan kita abadi. Amiiin..



Ingat slogannya,
"Panadol cold & flu : ......"

Salam Migrain Blog *hahaha*,
Bandung, 23 Juni 2012 - 09.06 WIB
Risma Dwi MW
=)


Friday, June 22, 2012

Beberapa dari sekian macam wujud per-karib-an =) #1

Friday! I'm in love ceunah Blog =D
Jumat ini, saya akan sedikit membahas tentang beberapa contoh per-karib-an yang terjadi dalam perjalanan hidup saya.
Saya punya banyaaaak sekali karib yang akrab.
Yang paling lama itu sejak SMP *wauw!
Dari mulai kita lulus SMP, terus pisah dengan berlanjut SMA, sempat beberapa kali lost contact karena saya dan dia ganti nomor telepon genggam.
Sampai suatu ketika, saat pertengahan SMA, dia datang mengetuk pintu rumah bagian belakang.
(Ya, selama saya hidup di Bandung, rumah saya setia disana. Gak pernah pindah jalur.)

*toktoktok
Me : *berjalan menuju pintu*
Saat saya buka, sosok yang saya ingat dengan perawakan yang tidak berubah, hanya rambut yang memanjang, tersenyum dan menyapa.

She : Ma...
Me : Zie..

Sempat beberapa detik kami terdiam untuk menikmati rasa kaget, kemudian.... Selayaknya hal yang di sukai oleh teletabis, kami berpelukan, cipikacipiki dan saya mempersilahkan dia masuk ke dalam rumah tentu saja

She : kamu tau gak ma, tadinya aku takut. Aku takut rumah kamu gak disini lagi. Aku gak tau mau kemana deh kalau ternyata kamu udah pindah.
Me : Gak kok. Rumah risma masih disini dengan setia *tersenyum*

Kami tidur pukul 3 dini hari dimalam itu.
Ya, dia menginap di rumah. Ah, saya gak perlu paparkan alasan dia menginap =)
Ternyata, sudah begitu banyak perjalanan kisah yang belum kami shared.
Dari awal yang setiap hari bertemu di sekolah zaman SMP dulu, sering saling mengunjungi tempat menetap masing-masing, detail cerita keseharian yang sepertinya tidak luput dari pandangan.
Hingga akhirnya, dia harus berpetualang ke luar bandung untuk kuliah.
Sempat berpamitan mengunjungi rumah saya lagi di hari libur untuk menceritakan tempat yang dia tuju.
Sampai pada suatu Minggu, saya mendapatkan pesan darinya. Kabar bahwa dia berangkat di hari itu.
Yap. Mulai menjalani hubungan jauh dengan teman yang cukup akrab.
Saat kuliah, berbeda cerita dengan saat SMA. Kami cukup beberapa kali berbagi kabar. Menceritakan keadaan kota tinggal (saat itu) masing-masing.
Tidak intens memang, sekitar sebulan sampai dua bulan sekali-lah.

Dan pada suatu waktu. Entah siapa yang memulai, entah siapa yang mengakhiri. Hubungan berbagi kabar itu, terhenti begitu saja.
Saya, yang kala itu disibukan oleh kegiatan Praktek Kerja Lapangan, menyusun Tugas Akhir, persiapan tempur sidang, Wisuda, hingga mendapatkan pekerjaan pertama, sedikit melupakan sosoknya.

Sampai pada suatu ketika, saya mendapatkan kabar darinya.
Dia sudah dibandung. Dengan segala cerita juga kenangan masa lalu, kami bersua.

Kini, dia sudah bekerja di Bandung, disalah satu Bank yang memiliki nama, menjadi asisten sekretaris *mungkin udah sekretaris sekarang*
Saat dia sudah menjalani sebagai pegawai di Bandung, dan saya saat itu disibukan dengan 'pelayanan', kami beberapa kali menghabiskan malam bersama. Seperti zaman-zaman SMA dulu, menikmati olahan ragam masakan, menyaksikan layar besar di malam hari, sibuk menanti angkutan kota, dan menikmati ke-akrab-an ini.
Dan saat ini?
Saya sibuk dengan 'dunia' baru, dan dia? Masih sibuk dengan hidupnya.

'Hai Zie, yuk, nonton bioskop lagi'
=)

Salam akrab Blog,
Bandung, 22 Juni 2012-11.39 WIB
Risma Dwi MW


Tuesday, June 19, 2012

Dokter yang kalah oleh Migrain...

Selamat Selasa Blog.
Iya, saya nulis ini saat raga dikantor.
Ok. Kita ganti.
Saya nulis ini, saat raga ada di-tempat-yang-kemungkinan-akan-menjadi-rumah-ketiga-saya.
Tadinya gak bakalan nulis. Karena ternyata mata saya berbayang kalau melihat layar terlalu lama.
Migrain nih Blog.

Saya udah gak masuk sejak Sabtu. Lalu Minggu. Eh tapi, HEI! Minggu kan memang libur. Sama kemarin dihari Senin.
Jadi, kejadiannya itu, saya udah mandi. Udah rapih, udah wangi, tinggal caw~ Eeeeeh, ternyata migrainnya ngajakin main.
Jadilah kita 2 hari tidak mengantor.
Jarang deh ada pegawai yang kangen sama kantor. Harusnya kantor bangga punya karyawan seperti saya.
Karena.... Sabtu dan Senin pas saya gak masuk, saya kangen kantor *tutupMuka *gulingGuling *lompatIndah.
Gak usahlah ya, saya tela-ah kenapa saya bisa kangen kantor.
Logikanya, karena saya tiap 6 hari dalam 7 hari (seminggu) menghabiskan waktu selama kurang lebih 8 jam disini, jadi, kalau gak bersapa dengan layar PC kantor rasanya ada yang kurang.
Diluar itu... gak sekarang kali ya, kita ceritakan *mhihi

Nah, berhubung kemarin sore ada yang menawarkan saya untuk menemani ke Dokter, pergilah saya ke rumah praktik dokter yang tidak jauh dari rumah tinggal saya.
Untuk informasi aja sih. Saya gak begitu suka ke Dokter.

Kenapa Ma?
Entahlah, saya juga gak tau =((

Singkat kata, bertemu-sapalah saya dengan dokter itu. Seorang ibu yang ramah.
Saya ditanya udah pernah kesana apa belum, saya jawab belum.
Trus ditanya nama, alamat sama umur, saya jawab sepengetahuan saya dong.
Ditanya deh, keluhannya apa.
Saya paparkan-lah, bla-bla-bla-bla.......
Setelahnya, dicek tah tensinya.

"120/80. Normal kok"

Iya lah normal, orang kerjaannya mengisi baterai aja.

Trus ditanyain, giginya bermasalah apa gak. Saya jawab gak. Karena memang gigi saya baikbaik aja *perasaan
Setelah cek tekanan darah, gigi saya diperiksa.

"Giginya gak ada masalah kok."

Tuhkaaan.. Udah dikasih tau. Gigi saya memang saat ini tidak ada masalah.
Dulu sih ada. Tapi itu di bagian kiri bawah. Dan itu udah ditambal. Lalu ngaruhnya untuk migrain sebelah kanan apa?

Terus, setelah cek gigi, ibu-dokter itu mencet punggung, pinggang, kaki, lutut, sambil bilang "sakit gak?"
Karena memang gak sakit, saya jawab aja gak sakit.
Nah, kemudian, dokter itu nanya deh,

"Kira-kira kepalanya pernah terbentur atau kecelakaan yang kena bagian kepala gak?"

Dipertanyaan itulah saya terdiam cukup lama.
Rasanya... Gak... Saya kalau kepentok, biasanya kaki duluan. Entah lutut, entah mata kaki, entah jari kaki.
Kalaupun kena kepala, palingan terantuk-terantuk aja seperti manusia biasa lainnya.
Hem..
Gak tau juga sih.

Jadi, katanya, kemungkinan kalau kecil *atau pas udah gede juga kayaknya* kepalanya pernah terbentur, ada beberapa efek yang kemungkinan datang terlambat.

Maka dari itu kali ya, saya ditanya pernah kecelakaan atau jatuh tapi kepala yang kena duluan.
Hem. Ok.

Teruuuus, saya sempat cerita sm dokter mengenai masalah lambung-si-penyakit-lama-itu. Di kasihlah saya 4 macam obat besar-besar.
1 macam untuk maag
1 macam untuk lambung
1 macam untuk pileknya
dan 1 macam antibiotik.

Terus obat buat migrainnya??

She said :

"Saya gak tau ini, penyebab migrain kamu kenapa. Jadi, saya gak berani kasih sembarang obat. Kalau dalam kurun waktu beberapa hari masih ngerasain sakit, kesini ya. Kita cek lagi."

See??
Dokter aja gak tau ini migrainnya kenapa *mijit-mijitMata

Tapi, kabar baiknya, saya hari ini diizinkan setengah hari sama Bos-Kantor-Kece-Nan-Baik-Hati.

Udah dulu aja deh ya Blog, udah rada berbayang ini.
Salam Selasa,
19 Juni 2012-12.48 wib
Risma Dwi MW

nb : saya masih bertanya sampai saat ini apa kepala saya pernah kegoder atau gak. hem. What d'ya think?

Friday, June 15, 2012

Menikmati zona sakit tentang Cinta =)

Miracle of Friday!
Alhamdulillah.... *yaiiiiy!! yaiiiiiy!! LoncatIndah
Eh tapi, saya selalu percaya keajaiban setiap hari *winkwink
Lain kali saja saya ceritakan yaaa *mhihi..

Tulisan kali ini, saya akan menceritakan tentang sebagian perasaan yang dinamakan Cinta.
Heeem... Mungkin perasaan sayang, lebih kecilnya perasaan suka.
Heeem... Jelasnya, tentang perasaan seseorang terhadap lawan jenisnya.

OH BUKAN! *sengaja pake capslock dan di bold
Bukan menceritakan tentang diri saya, atau pengalaman saya.
Ini tentang pandangan saya terhadap orang lain. Jadi, ini tentang orang lain. Ya, seorang karib yang saya kenal cukup dekat.

Pernah berada diposisi yang menyakitkan tapi kita gak mau keluar dari zona itu??
Saya pernah. Bukan diposisi hati sih, posisi lain.
Nah, ada beberapa karib saya yang walau berada diposisi menyakitkan, tapi tetap tidak mau pergi dari zona-sakitnya.
Seringkali saya bilang,
"Walau tersakiti, tapi menikmati rasa sakit itu."

Gaulnya mungkin sulit move-on gitulah.
Ah, ngomongin orang susah move-on, semacam sendirinya gampang aja. Eh, tapi kita gak ngomongin move-on untuk saat ini *ngeles =D

Saya tipe orang yang tidak mau melihat orang sedih, apalagi tersakiti.
Mau dia jahat (walau dalam hati udah bilang, "Rasain!", tapi ujungujungnya tetep aja kasian) apalagi kalau orang baik.
Dan kemarin, saya mengetahui sesuatu hal tentang "sesuatu".
Si "sesuatu" itu, yang saya pikir, kalau diketahui oleh "seseorang" akan ada yang tersakiti.
Sebenarnya, saya sudah memperkirakan akan hal itu. Tapi, tidak berani meyakinkan diri saya sendiri.
Dan, kejadian deh.
Efek dari kejadian "sesuatu" itu belum terlihat. Saya takut membayangkan efeknya, karena tidak terbayang buruknya seperti apa.

Mungkin kirakira seperti ini kejadiannya :
Kita suka terhadap seseorang sudah bertahun. Berusaha melupakan seseorang-yang-menghilang-entah-kemana-itu, tapi gak bisa. Mencoba membuka hati tapi ternyata belum sepenuhnya.
Lalu, "pihak" yang kita suka kembali bertahun kemudian. "membawa" sepotong hati kita ditambah 'garnish' cantik.
Kita, yang masih... istilahnya... memiliki serpihan akan sosoknya, tentu saja akan dengan senang hati menerima 'persembahan' hati itu bukan?
(sekali lagi, ini bukan curhatan saya. BUKAN! ok. sip)

Tapi, pernah terpikir gak, kalau hal itu, kedekatan itu, hanya sebagai pelampiasan??
Dengan mengetahui sifat dari si lawan jenis yang kita pahami bahwa kecil kemungkinan untuk sejenak memikirkan perasaan kita yang telah hampir usang, disertai oleh tabiatnya seharihari, itu mampu berubah??

Saya termasuk orang yang tidak mudah percaya bahwa tabiat seseorang mampu berubah secepat itu. KECUALI, dia mendapatkan 'tamparan' dari pengalamannya yang baru.
Saya tidak menghakimi kalau itu jelek atau tidak. Itu tergantung dari penilaian individual.
Hanya saja.... ya itu tadi... saya gak tega ngeliat ada yang tersakiti =((
Dan kemarin, itu terbukti. Bahkan "sesuatu" itu saya abadikan lewat kamera telepon genggam saya dan pasti ada seseorang yang tersakiti.

Yang namanya perasaaan, sulit ditebak.
Dan mungkin saja suatu saat nanti, saya yang menikmati zona sakit itu *jangan, Tuhan, plis =(

Heeem..
Pada paham gak ya, tentang tulisan saya yang saat ini?
Kalau gak paham, saya minta minta maaf.
Eh tapi, ngapain saya minta maaf?! Ini kan Blog saya, ya berarti suka-suka saya dong. Ya kalau gak ngerti, bikin tulisan di Blog sendiri aja sana! *sewot ;)

Bandung, 15 Juni 2012, 13.05 WIB
Salam Jumat tomi-tomi *winkwink
Risma Dwi MW

Wednesday, June 13, 2012

Buah SIMALAKAMA dengan ronanya..

Selamat Rabu.
Ah, iya saya tau, ini hari-rabu-dimana-kontrabon-itu-tiba-dengan-dekdekannya.
Saya bukan mau ngomongin itu. Untuk itu sih.....
Heeem...
Entah saya yang belum bosan, entah memang penyakitnya yang belum sembuh. Iya betul!! Saya masih sakit. Uwauuuw!! Jadi, hatinya masih saingan sama baja. yes!

Nah, saya mau sedikit bercerita nih Blog.
Tau Buah Simalakama?
Simalakama itu merupakan bahasa melayu. Iya, itu buah. Beneran ada kok.
Kalau dalam bahasa Indonesianya, Buah Simalakama itu sering disebut buah Mahkota Dewa.
Bukan, saya bukan mau menggali tentang khasiat dari buah ini. Saya belum cocok untuk menulis karya ilmiah yang membutuhkan pemikiran kapasitas otak yang maksimal.
Saya hanya ingin mengeluarkan pendapat mengenai Buah ini.

"Bagai makan Buah Simalakama. Tidak dimakan, Ayah mati, dimakan, Ibu yang mati"

(hayoloooh....)

Ada yang pernah dengar peribahasa diatas?
kalau saya tergolong orang yang sering dengar pepatah itu. Malahan saya yang suka membagikannya kepada sesama.
Jadi itu, artiannya, sebuah posisi dimana apapun yang diputuskan, akan berakibat kurang menyenangkan.
Saya sendiri tidak jarang pernah berada di-posisi-sedang-makan-buah-simalakama itu.
Ada banyak kelakuan saat kita berhadapan dengan posisi itu.
Ada yang cenderung ke marah, sedih, nangis semalaman, banyak deh.
Kalau saya... Saya malah cuma bisa ketawa sendiri. Soalnya tidak paham harus berekspresi apa. Ha.. ha.. ha..
Tapi biasanya, saya milih hal yang menyulitkan saya sih dibandingkan menyusahkan orang lain.
Entahlah itu buruk, atau baik. Sepertinya udah masuk kekebiasaan -.-"
Atau seperti karib saya, yang walaupun dia memilih untuk egois, tapi menangis demi seseorang =)
Yakin sih, niatnya baik.
Oh bukan, saya bukan menghakimi seseorang melalui tulisan ini.
Hanya ingin berbagi saja.

Dan dengan keingintahuan saya, saya mencari tahu seperti-apa-sih-buah-simalakama-itu.
Dan.. VOILA!!


Buah Simalakama dengan rona merahnya yang "berakibat-kurang-menyenangkan"

Salam Rabu, 13 Juni 2012 - 15.08 WIB
Risma Dwi MW

Friday, June 8, 2012

Mengenang GALAU INTERNASIONAL di 5 Bulan kurang 11 hari yang telah lewat..

Jumat berkah Blog.
Selamat siang.
Saya sesungguhnya bingung harus berbagi cerita apa hari ini.
Tapi akhirnya saya memutuskan untuk mengenang  #GalauInternasional saya yang terencana sekitar beberapa bulan silam.
Untuk orang-orang yang kenal dengan saya, sudah pasti tau bahwa saya suka sekali akan lagu-lagu Katy Perry. Bukan hanya lagunya, tapi saya juga mengagumi kecantikan Tan-Ket.
Suka nya pake BANGET, BANGETnya pake capslock.

Nah, ceritanya, Tanggal 19 Januari 2012 yang lalu, Katy Perry menggelar konser, "THE CALIFORNIA DREAMS TOUR 2012" di Sentul International Convention Center (SICC).
Saya memang bukan tinggal di daerah Jakarta sih, tapi kan saya kabita. Kabitanya pake BANGET, BANGETnya pake capslock.
(informasi : saat menulis ini, saya penuh emosi. Gemas, kesel, senang, sedih, marah, semua campur jadi satu)

Tentu saja saya senang bukan kepalang.
Saya mencoba mencari info daftar harga tiket.
Mau saya pergi sendiri kek, yang penting nonton dan nyanyi bersama Tan-Ket dan Katycats yang lainnya.
Baiklah, setelah tau berapa harganya, saya membuat cashflow sampai nanti tiba saatnya saya mampu membeli dengan uang saya sendiri.

Daaaaaaaaan..... yang terjadi kemudian adalah. UANGNYA GAK CUKUP. Ah, mungkin lebih tepatnya saat uangnya belum ada, tiketnya udah sold-out. Saat uangnya ada, tiketnya dijual kembali oleh pembeli yang entah sengaja entah tidak untuk tidak bisa menghadirinya, dengan harga yang sangat melambuuuuung tinggi. Yang kalau saya deal beli, gak makan sebulan =(

Sedih?! JANGAN TANYA!!
Kesel?! JANGAN TANYA!!
Kecewa?! JANGAN TANYA!!
Dan akhirnya, saya menetapkan hari itu, tanggal 19 Januari 2012 itu sebagai hari #GalauInternasional.
Kenapa #GalauInternasional ? Karena Tan-Ket itu artis Internasional.
Kenapa #GalauInternasional ? Karena Galau yang terencana dengan baik.
Kenapa #GalauInternasional ? Yaudah sih, suka-suka saya. Saya ini yang ngasih namanya! *sewot.haha

Saya sempat shared di salah satu account jejaring social saya.

"Jangan ingatkan saya ini hari apa. Jangan ingatkan saya hari ini ada apa. Jangan. Sekali lagi, JANGAN!"

Begitulah kira-kira. Ah, saya juga lupa secara detailnya.
Lalu kemudian ada beberapa karib yang iseng, dengan sengaja mengingatkan saya tentang apa yang terjadi dihari itu.
Sengaja mereka, SENGAJA!!

Makin sedih sih sesungguhnya, tapi saya memutuskan untuk sedikit menghibur diri saya sendiri. Hem... Mungkin mencari teman, yang kali aja juga #GalauInternasional.
Ini adalah beberapa kutipan yang saya tulis di jejaring social itu.

"
1. Suka akan katy perry tapi g bs ntn konsernya mlm ini? Sama, saya juga!
Anda Galau?! Saya jg Galau! Mari kita galau barengan.


2. Sudah galau gak ntn konser Katy Perry, di bully pula oleh orangorang.
Merasakannya? SAMA DONG!!!


3. Tapi gak usah khawatir walau galau menerpa, saya mau ngasih tips 
buat menghalaunya. Kita mulai yuk yak yuk.... 

4. Tips 1 : jauhi hal-hal yg membuat ingat akan konser itu. Karna pasti
ada aja beritanya. Malah bikin makin galau kan?!

5. Tips 2 : suka nyanyi tapi malu suara fals? Ini saatnya! Keluarkan suaramu
Indonesia! Lumayanlah keselnya ilang


6. Tips 3 : saatnya memperdalam hobi. Suka nyuri, maka
mulailah belajar merampok. Suka tidur, mulailah belajar mati suri 


7. Tips 4 : Jauhi lagu-lagu berjudul 'Thinking of you' 'the one that got
away' 'i'm still breathing' 'california gurls' 'TGIF' 'teenage dream' 


8. Tips 5 : beritahukn pada sluruh jejaring sosial anda bahwa anda sdg 
galau. Carilah teman dgn galau yg sama. Anda tdk sendiri *tepokBahu


9. Tips 6 : tapi dimanamana ada beritanya. Trus hrus gmn? Anda semakin galau?
SAMA DONG!! 


10. Tips 7 : Gak bs buat g denger/ nyanyiin lagu Katy Perry walau sehari? Jauhi
semua benda yg bisa menimbulkan suara. Termasuk pita suara.


11. Tips 8 : Masih tetep galau? Yg daerah sekitarnya hujan, main hujan gih sana.
Eh makin galau ya? SAMA!!!!!


12. Tips 9 : Berdoa aja Tahun depan tante Katy Perry nya ke indonesia lagi.
Ucap barengbareng yuk, 'Amiiiin....'


13. Tips 10 : Udah ngelakuin semuanya tapi tetep galau??
SAYA JUGAAAA!!! HUWAAAAAA..........


14. Tips 11 : Tetapkan hari ini sebagai Hari Galau Internasional. Dan
katakan kpada dunia, 'Saya mempunyai Galau yang terencana' keren bukan?


15. Tips nya gak manfaat? Yaudah sih saya juga lgi galau garagara
tipsnya g bisa saya terapin. Ya samasama Galau deh kita #tossDuluDong!


16. Ya seenggaknya judul galaunya keren, 'Galau Yang Terencana' 
Wuuiidiih..


17. Sekian dulu Tipsnya. Saya mau galau lgi. Butuh teman galau karna g 
bisa ntn tante Katy Perry? Galau bareng yuk.


18. Udah gak galau? Yakin? Konsernya tante Katy Perry mulai 25menit lagi loooh.
Galau lagi gih #GalauInternasional
"

Setelahnya saya sadar, saya malah semakin galau. Ya, #GalauInternasional
Selain itu juga, saking saya #GalauInternasional-nya, saya bahkan menulis cerpen berjudul,

"Senyuman untuk Katy Perry"

Sebagian lagi nyata dengan segala perasaan didalamnya, dan sebagian lagi ada bumbu fiktif. Tapi tidak dilebihkan kok, hanya sekedar rekayasa saja.
Selebihnya......
Tentu saja #GalauInternasional!! Gausah ditanya itu mah huhu =((

Tapi, saya menetapkan #GalauInternasional-nya hanya 1 Hari itu saja. Hanya ditanggal 19 Januari 2012 itu saja.
Hebat bukaaaan????
#GalauInternasional itu luar biasa.
Terencana, teratur, dan KEREN!!
Hem...
Heem....
Heeem.....
Heeeem......
Tuhkan... Udah ah, saya jadi galau ini gara-gara mengenang #GalauInternasional -nya Tan-Ket.
Tapi saya pastinya berharap. Kalau nanti Tant-Ket ke Indonesia lagi, saya usahakan untuk membeli tiketnya dengan uang sendiri tanpa tundaan *YES!

Dear Tante Katy Perry... Risma... Padamu.... Selalu... Sampai berjumpa.... Muah....


Salam Jumat ya Tan-Ket, eh, Blog.
Bandung, 08 Juni 2012, 12.34 WIB
Risma Dwi MW
*dalam #GalauInternasional-nya*


Thursday, June 7, 2012

Menikmati hujan di 104 hari yang lalu...

Dear Blog.
Apa kabar?
Kamis ini, matahari pagi malu-malu untuk berpandangan dengan sawah dan pohon. Dan sinarnya baru terasa di waktu siang setelah hujan mereda dari semalam.
Saya mau menceritakan hari kemarin ya Blog.
Soalnya ada beberapa hal yang membuat saya mengingat masa lalu =)

Iya, iya, saya tau. Kemarin itu Rabu. Rabu adalah hari dimana-kontrabon-tiba-samadengan-bukakurung itu.
Tapi kita tinggalkan sejenak masalah itu karena Sang Maha Menyelamatkan pastinya selalu bermurah hati menolong saya =)

Diluar dari perasaan dekdekan ditiap rabu, saya melihat sosok yang saya kenal selintas, dihari hujan saat 104 hari yang lalu.
Bagaimana saya tau? Tentu saja saya menghitung harinya.

Hari hujan, dan saya berkalikali melihat jam tangan yang terletak dibagian lengan kiri.
Memang belum terlambat sih. Tapi saya takut di tinggal. Ah ditinggal karna apapun saya juga gak tau.
Tapi walaupun sudah berlindung dibalik payung ungu, ternyata air yang datang melebihi perkiraan.
Saya berteduh di sebuah saung yang tidaklah besar tapi mampu menampung untuk sekitar 20 orang.
Sedikit takut sebenarnya. Karena disaung ini hanya ada saya, dan sesosok yang hem.. sulit saya sebutkan. dikarenakan keinginannya untuk merubah gendernya (mengerti maksud saya?).
Saya diajak berbincang beberapa hal olehnya.
Dia yang menceritakan tentang kehidupannya, mantan kekasihnya, tentang pekerjaannya, hal yang tidak dia sukai.
(Ya, terkadang kita hanya butuh untuk didengarkan.)
Tidak usahlah mengeluarkan penilaian yang buruk terhadap pilihan hidup seseorang. (Hem.. saya gak akan ngebahas tentang itu sih, dicerita kali ini)
Merasa memiliki teman baru.
Hingga saya harus berjuang melawan air untuk berebut posisi penghabisan waktu sepertiganya setiap hari.

"Mbak Risma, saya doakan mbak keterima kerjanya ya. Makasih loh karena udah mau ngedengerin cerita saya. Nanti kapan-kapan main ke Dapla, saya suka kerja disana, biasa, ngamen, hihi. Sukses buat Mbak Risma"

Daaaan VOILA!! Saya keterima kerja disini, sudah memasuki usia hidup 4 bulan dengan segala euforianya.
Sampai saat saya keluar untuk menghadap Sang Maha Penyelamat, sosok itu melintas di samping tubuh bagian kiri, masih dengan gaya yang sama, perawakan yang sama, tingkah yang sama pula. Semoga kehidupannya sekarang lebih baik.
104 hari yang lalu. Ya, 104 hari yang lalu, di Jumat berteman hujan saat saya berkemeja ungu kontras dengan payung yang terbentang menunggu reda dalam penghidupannya.

Dalam perjalanan kembali untuk menguras otak, hujan perlahan menyapa tanah, dan saya menikmatinya.
Walau membawa peneduh, tapi enggan rasanya membentangkan payung ungu itu.
Heeem.. Dan saya teringat...
Kira-kira, kenangan yang tak seberapa itu, masih terpatri gak ya, dalam memorinya?
Hingga keinginan terbayang, saya mendatanginya, lalu berucap,

" Hai mbak Angel, masih ingat saya?"

=)
Salam Kamis sore ya Blog, 16.05 WIB
Bandung, 07 Mei 2012, Lodaya 103
Didepan komputer yang 'bekerja',
Risma Dwi MW

Tuesday, June 5, 2012

Tawaran kerja penuh semangat dengan pembelajaran yang menggetarkan hati..

Halooo.........
Di Sabtu, 2 Juni 2012 ini. Heeeem..
Sepertinya saya ingin menceritakan hari kemarin.
Setelah dibuka di awal Juni dengan manis. Ya, manis.
Laluuuuu selama full seharian, semangat saya menggebu-gebu.
Mungkin dampak efek positif yang disebabkan oleh mentari yang malu-malu bersua dengan rerumputan.
Juga dengan manisnya pagi saat pengumuman juara perebutan kebaikan.
Diteruskan bersua berbagi cerita dengan karib lama di setiap jumat.
Nah, ini yang akan saya ceritakan.
Karib saya yang satu itu, termasuk karib yang mampu bertahan lama dengan keaktifan saya selama kurang lebih 8 tahun (uwauuuw!!)
Dia menawarkan pekerjaan kepada saya.
Saya ceritakan sedikit tentang kantornya.
Dia itu bekerja pada sebuah perusahaan properti.
Dan kebetulan, diperusahaannya itu, Administrasinya resign.
Berhubung saya masih dibagian administrasi keuangan, dia sangaaaat ingin saya bekerja di kantornya yg skrg.

" Ayo dong ma. Kamu kerja dikantor aku. Enakeun tau. Kita kan mau pindah kantor. Trus si boss teh bilang dikantor yang baru nantinya ada ruang buat tidur. ASTAGA..... Mana ada boss yang nyuruh karyawannya istirahat coba ma?! Pokoknya kamu harus ngelamar dikantor aku. Setiap hari ya, Bibi slamet pasti aja masakin camilan. Entah bala-bala, gehu, atau apa kek. Pokoknya masakin jajanan, enak-enak pula."

me : trus risma mesti keluar dari kantor yang sekarang?

" IYA DONG!! HARUS RESIGN!!"

me : tapi kan kesana tu gak ada angkot

" Ya bareng aku doooong... Perginya kan bisa bareng. Kalau pulangnya.... ah, banyak yang bakalan nganterin kok. Banyak cowo kok dikantor. Mana tega mereka ngebiarin. Ayolah maaaa....."

Itulah tadi sekilas perbincangannya.
Tawaran yang menarik? Tentu saja. Dengan salary yang lumayan, dan makan siang dan camilan yang disediakan oleh kantor. Belum ditambah embel-embel dianterin pulang.
Heeeem...
Mungkin itu tawaran yang bisa saya pikirkan..

Setelah menguras keringat demi kesehatan, saya pulang masih dengan keriangan yang sangaaaaaaaat menggebu.
Sampai rumah disambut ceria oleh kerabat jauh juga calon mertua bagi suami saya kelak.
Dengan kelimpahan lambung yang penuh, hingga saya mendapatkan kabar dari percakapan om dan ayah saya.

"Jadi dek, ayah tadi bilang, uangnya buat modal nikah adek nanti.."

TARAA!!! Kaget?! Tentu saja. Jarang-jarang ayah saya ngomongin itu. Haha.

Daaaaan,,,, kita masuk ke Sabtu ini.
Apa ya.
Saya itu tergolong orang yang gak mau ngebuat orang lain kecewa.
Jadi ceritanya, disiang hari ini, saya ngebuat seseorang kecewa.
Sebenernya sih mungkin masalah itu ada jalan keluarnya.
Tapi, hati saya itu bukan besi, bukan baja. Dia adalah sponge.
Kenapa saya sebut sponge.
Karena sponge itu menyerap, dan memerlukan waktu untuk mengering juga kembali seperti semula.
Dan saya merasakan Galau. Iya, galau lagi. Bisa aja deh itu galaunya di tiap sabtu. Padahal kan besoknya mau guling-guling. Huhu.
Lebih ke kecewa sih.
Kecewa sama diri saya sendiri yang sudah mengecewakan orang lain.
Dan malamnya saya depresi.

=((

*emot sedih dulu

Rasa galaunya melebihi rasa jatuh cinta *waduh -.-"

Dan saat tiba dirumah setelah menghabiskan waktu bercengkrama dengan 2 orang karib yang menceritakan kehidupan di masa datang bersandingan dengan tawa dan keriuhan yang dibuat di CK dekat BIP, saya hanya ingin terlelap.
Terlelap dalam tidur yang nyenyak. Yang hanya saya, Tuhan, dan mimpi.

Menceritakan semangat dengan pembelajaran panggilan lembut yang membuktikan bahwa saya salah itu... sangatlah bertolak-belakang.
Mungkin karna saya menggunakan hati juga.
Ah, entahlah.
Salam lemah ya, Blog..
Risma Dwi MW


Friday, June 1, 2012

Mei yang dibuka oleh Juni manis..

Hulahup Blog!!
Selamat Jumat siaaaang...
Perasaan tanggal 1 Juni ini rupa-rupa.
Tapi, lebih banyak ke senangnya sih.

Mulai dari kemarin ya.
Ya, saya masih berangkat ke rumah-yang-sepertinya-nanti-akan-saya-jadikan-rumah-ketiga.
Seperti biasanya pula, saya datang lebih cepat dari pada disiplin.
Yang akan saya bagikan disini adalah cerita yang terjadi saat saya melangkah menuju angkutan yang membawa jiwa secara pasti.
Bertemulah dengan tetangga yang memberikan kepedulian lebih dengan kata sapanya,
dan terjadilah pertukaran kata itu.

me : Selamat pagi pak.
he : Pagi. Mana undangan?
me : undangan? undangan apa pak?
he : undangan nikahnya lah?

*sejujurnya, saya sedikit tersentak kaget.*

me : Amiiiin Ya Allah, doain aja pak.
he : iya mana makanya. Cepetan ya, ditungguin loh.
me : iya Pak. Amiiin.. doain ajaaaaa

Ucapan adalah doa, itu yang selalu saya ingat.
Amiinkan dulu saja tidak dosa kan =)

Dengan melangkah riang, saya menjalani hari di Kamis 31 Mei 2012 lalu.
Ah, berasa lama, padahal, baru saja beberapa jam yang lalu.
Khas dengan ketawa gelinya, pemikirannya, tekanan baiknya.

Oh.
Hati saya kali ini tidak terbuat dari baja, tetapi dari kopi robusta yang menyebabkan perihnya luka dilambung *ukh. Perihnya menggedor dengan kuat!

Sampai rumah ditemani dengan rembesan air yang setia pada bahan pakaian.
Melewati seperempat malam dengan kekesalan dan memejamkan mata dengan harapan yang baru.
Okai.
Saat diwajibkan untuk bangun dan bertengkar dengan kantuk, banyak harapan baru yang terkuak di awal Juni ini.
Dengan kesiapan dari bahan pembangunan Jumat yang ada, saya menjelajah dunia maya sesaat.
Dan apa yang saya temukan?
Tentu saja kebahagiaan kecil.

Saya memenangkan sebuah lembaran bacaan yang dicetak oleh komputer dan dikumpulkan menjadi satu lalu ditutup oleh bahan kertas yang lebih keras.
Ya, sebuah bacaan baru yang tidak sabar saya terima.

Pembuka Juni yang sangat manis.
Semoga kemanisannya tidak pudar oleh kelalaian dan buruknya prasangka terhadap kenyataan ya.

"Hai Juni, temenan baik yuk, dengan manis dan kasih sayang, juga kenangan indahnya."

Salam Jumat manis ya, Dear Blog.
Bandung, 1 Juni 2012
Risma Dwi MW