Bubbly-Blog,
Sebelumnya saya sempat bahas tentang musuh
masa lalu.
Minggu lalu, saya sempat ketemu dengan
seseorang yang.. hem.. bukan langsung masuk ke list musuh sih ya..
Lebih ke saya kecewa sama orangnya.
Mungkin karena orangnya belum merasakan ada di
posisi saya atau yang lain seperti sekarang.
Atau mungkin, memang sifatnya begitu sih ya.
Soalnya, semua orang yang ada diposisi saya,
pada kecewa. Dan kehilangan rasa hormat ke orangnya.
Ah, bukan Cuma saya, para pemerhati juga
merasakan hal yang sama.
Mungkin dia potensial sekali untuk jadi public
enemy.
Bukan Bubbly-Blog, bukan gila hormat.
Dulu, saya juga pernah ada diposisi itu, walau
mungkin bukan dengan nama yang sama persis.
Pengalaman mengajarkan banyak hal sih ya.
Dan karena saya sudah pernah ada diposisi itu,
dan sekarang diposisi ini, jadinya saya tau beberapa hal.
Dan lebih sedih lagi adalah tentang penilaian
orang luar.
Kalau misalkan nih ya, dalam suatu rumah
tangga ada masalah, ya biarkan yang hanya berkaitan dengan para pemegang
keputusan atau bagian dari dalam rumah tangga aja yang tau. Pihak luar gak usah
tau. Pihak luar gak usah merasakan.
Saya pernah merasa mengalami kegagalan pada
masanya.
Masa iya, mau terulang lagi kegagalan yang
sama?
Apa kata bagian masa lalu?
Garagara hal ini, jadi semacam merasa salah
memberikan asuhan Bubbly-Blog.
“Akibat nila setitik, rusak susu sebelanga”
Itu peribahasa yang akan jadi pembahasan
berkelanjutan.
Kenapa saya begitu sering berkomentar atau
mungkin memberi masukan?
Karena saya sudah tidak ada kuasa untuk
mengetokan palu keputusan.
Dan jika pernah gagal, jangan sampai kehidupan
yang baru merasakan kegagalan yang sama.
Penyesalan itu muncul selalu terakhir. Karena
kalau muncul diawal namanya pengarahan.
Yang bisa saya lakukan sekarang, hanya menjalani
yang bisa saya jalani sesuai dengan posisi saya.
Sedih ya Bubbly-Blog =(
Bandung, September 2013
Risma Dwi MW
No comments:
Post a Comment