Tuesday, September 24, 2013

Mie galau..

Aloha Bubbly-Blog..
Jadi gini, saya itu ceritanya sedikit dilanda kegalauan gitu Bubbly-Blog..
Sehubungan dengan perasaan itu, saya memutuskan untuk membuat suatu masakan..
Berdasar youtube dan mengingat bahan yang ada di rumah, saya akhirnya berhasrat untuk membuat mie sendiri..

Bahan :
-          Tepung terigu sekitar 50-100 gram (disarankan yang protein tinggi contoh merk : cakra kembar atau yang protein sedang contoh merk : segitiga biru)
-          Telur (saya pakai 1 karena bikinnya sedikit)
-          Olive oil 1 sdm
-          Garam secukupnya
-          Air setengah gelas

Setelah semuanya dicampur jadi 1, adonannya di uleni terus-terusan hingga mendapatkan adonan yang elastis.
Elastis itu maksudnya kalau ditarik, tidak putus. Dan jika ditekan, kembali ke bentuk awal.

Setelah itu, si adonan di giling hingga tipis. Lebih gampang kalau pakai penggiling untuk adonan. Ituloh yang suka ada di mangmang pisang molen pinggir jalan. Nah, kayak gitu.

Kalau gak ada alat. Ya berarti manual, pakai penggiling yang biasanya terbuat dari kayu.
Selama penggilingan, jangan lupa ditabur terigu di atas meja untuk menggilingnya ya, biar gak lengket.
Ketipisannya disesuaikan.
Tapi memang harus tipis banget. Karena kalau tebal, pas nanti diolah setelah mienya jadi, kerasa banget tepungnya (pengalaman -_-)

Karena saya menggiling manual tanpa alat, proses penggilingan bisa setengah jam.
Dan, karena potongnya kurang tipis, jadinya saya buat semacam mie kuetiaw, bukan mie biasa yang kayak mie ayam gitu =__=


Tapi segitu cukup puas sih.
Terlebih lagi galau, masak, dan masakannya bisa dimakan.

Setelah mie jadi, jangan lupa dibersihkan dari tepung tepung yang menempel. Jadi pas nanti ngerebus mie nya, si air rebusan gak kental dengan tepung..

Kemudian….
Silahkan dibikin kreasi apa saja..
Bisa dijadikan mie goreng, mie rebus, atau dijadikan kue juga bisa.. bebaslah pokoknya..

Tapi tetep galau nih Bubbly-Blog.. Sebel deh =(

Bandung, 24 September 2013
Risma Dwi MW



Monday, September 16, 2013

Kangen ngehukum orang lagi =')

Bubbly-Blog, kamis di 5 September 2013 lalu, saya kembali menapaki kaki di kampus saya dulu.
Melihat bagian dari perjalanan masa depan memang menyenangkan.

Ah, bukan, saya gak ikut campur lagi dihari itu. Saya hanya berkunjung (yang sampai jam set12 malam =_=)
Sekalian bertemu dengan bagianbagian masa lalu saat saya dan banyak rekan berada diposisi yang mengenalkan.

Mengacakacak lagi masa lalu.
Ketika....
Tertawa bersama,
Ingatan tentang rasa haru,
Kebanggan yang muncul dengan sendirinya,
Sampai dengan mengenang sambil tersenyum.

Walau 95% dari pembicaraan memberikan penilaian yang kejam terhadap saya sih (padahal saya baik, ramah, sopan, rajin menabung >,<).

Dan ternyata, masih ada kekesalan dong di sebagian orang.
Diingat sebagai seseorang yang memiliki ketegasan ternyata gak begitu menyenangkan ya (nangis mojok)
Tapi, saya bangga akan beberapa hal.
Entah mungkin menorehkan sejarah (baik atau mungkin ada juga buruknya), atau melihat perkembangan berikutnya (semacam keberhasilan mendidik), juga hal lainnya.

Saya pernah berada sebagai pengatur waktu. Mungkin lebih tepatnya mengepalai tim yang mengatur waktu.

Apa yang saya rindukan? Menghukum! *evil laugh

Aneh memang, tapi hukuman yang menghibur diri itu menyenangkan loh Bubbly-Blog (haha).

Sebenernya sih saya bisabisa aja gak menghukum (saya kan baik *angel face). Tapi, saya berikan hukuman itu untuk diri mereka sendiri.

Loh?

Iya, saya tau banget deh kalau bagian saya (dan tim saya tentunya) itu tekanannya sungguh kuat.
Kalau gak dibawa menyenangkan, bisa stres sendiri (dan kayaknya bukan hanya posisi saya deh. Seharusnya semua posisi ada begitubegitunya. Biar besok jadi fresh lagi).
Karena untuk saya, besok akan ada lagi masalah yang berbeda dengan hari ini. Jadi, kalau yang hari ini tidak dilampiaskan, bisabisa hari terakhir (dalam kegiatan itu) meledakledak dan mengacaukan banyak hal.

Dan yang saya lihat, penerapan saya saat itu, membuahkan hasil.
Ah, saya tau deh. Mereka juga kangen dihukum pasti =’)

Dan saya juga sempat berbincang dengan beberapa penerus.






Mengenang masa lalu kala itu begitu menyenangkan Bubbly-Blog.
Tuhkan kangen ngehukum orang dengan cara menyenangkan lagi =’)
Bandung, September 2013
Risma Dwi MW


Friday, September 13, 2013

Potensial sekali =(

Bubbly-Blog,

Sebelumnya saya sempat bahas tentang musuh masa lalu.
Minggu lalu, saya sempat ketemu dengan seseorang yang.. hem.. bukan langsung masuk ke list musuh sih ya..
Lebih ke saya kecewa sama orangnya.
Mungkin karena orangnya belum merasakan ada di posisi saya atau yang lain seperti sekarang.
Atau mungkin, memang sifatnya begitu sih ya.

Soalnya, semua orang yang ada diposisi saya, pada kecewa. Dan kehilangan rasa hormat ke orangnya.

Ah, bukan Cuma saya, para pemerhati juga merasakan hal yang sama.
Mungkin dia potensial sekali untuk jadi public enemy.

Bukan Bubbly-Blog, bukan gila hormat.
Dulu, saya juga pernah ada diposisi itu, walau mungkin bukan dengan nama yang sama persis.
Pengalaman mengajarkan banyak hal sih ya.
Dan karena saya sudah pernah ada diposisi itu, dan sekarang diposisi ini, jadinya saya tau beberapa hal.

Dan lebih sedih lagi adalah tentang penilaian orang luar.

Kalau misalkan nih ya, dalam suatu rumah tangga ada masalah, ya biarkan yang hanya berkaitan dengan para pemegang keputusan atau bagian dari dalam rumah tangga aja yang tau. Pihak luar gak usah tau. Pihak luar gak usah merasakan.

Saya pernah merasa mengalami kegagalan pada masanya.
Masa iya, mau terulang lagi kegagalan yang sama?
Apa kata bagian masa lalu?

Garagara hal ini, jadi semacam merasa salah memberikan asuhan Bubbly-Blog.

“Akibat nila setitik, rusak susu sebelanga”

Itu peribahasa yang akan jadi pembahasan berkelanjutan.

Kenapa saya begitu sering berkomentar atau mungkin memberi masukan?
Karena saya sudah tidak ada kuasa untuk mengetokan palu keputusan.

Dan jika pernah gagal, jangan sampai kehidupan yang baru merasakan kegagalan yang sama.
Penyesalan itu muncul selalu terakhir. Karena kalau muncul diawal namanya pengarahan.

Yang bisa saya lakukan sekarang, hanya menjalani yang bisa saya jalani sesuai dengan posisi saya.

Sedih ya Bubbly-Blog =(
Bandung, September 2013

Risma Dwi MW 

Wednesday, September 11, 2013

Musuh Masa Lalu..

Aloha Bubbly-Blog..

Rabu di beberapa waktu yang lalu, saya nonton acara stand-up comedy yang disiarkan disalah satu stasiun televisi.
Dia ngomongin tentang reinkarnasi dan musuh.

Jadi katanya, kalau dari pertama kali ketemu orang (baru) dan kita gak suka, kemungkinan orang tersebut merupakan musuh kita dimasa lalu.

Saya ingat katakata itu sampai pada suatu hari.....

Jadi ceritanya saya terima telpon pas saya dikantor..
Entah kenapa, dari mulai saya terima telpon orang itu pertama kali, saya gak suka!
Sungguh ini mah..
Dari caranya nanya, terus ngasih informasi, nanya lagi, ini-itu-ini-itu.. semacam gak niat buat hidup gitu..
Kalau saya bilangnya “sengak”.
Sengak itu hem.. itu.. kalau ketemu si dagunya suka lebih tinggi dari hidungnya, atau rahang bagian bawahnya di gerakgerakin kayak yang sariawan gitu, atau cara jalannya gak bisa lurus kayak yang wasiran, atau cara ngomongnya semacam mabuk dan capek hidup, atau bisa gimana aja deh, kebayanglah ya kirakira..

Walau saya belum pernah ketemu sama orangnya, tapi pas saya denger suaranya, positif banget saya bakalan sangat terpaksa kalau harus ketemu sama orangnya (syukurnya itu no jakarta).
Terus karena kebanyakan nanya, saya kasih deh no bagian lapangan.
Masih banyak nanya juga, saya kasih deh no manajer saya.
Dan.. mereka juga ternyata gak suka sama orangnya. Mungkin cara dia ngomong kali ya.

Ditelepon aja sudah begitu, apalagi ketemu? Kalau ketemu saya dan ternyata memang sikapnya seperti yang saya bayangkan, saya ajakin berantem =_=

Ya, kalau dulu saya punya musuh, sekarang saya tau siapa salah satunya yang ada di list saya.
Karena bukan Cuma saya, tapi 2 orang lainnya juga merasakan hal yang sama, mungkin dia dulunya adalah public enemy. HIH!!



Bandung, September 2013
Risma Dwi MW

Tuesday, September 10, 2013

Terima kasih BB *sungkem

Halo Bubbly-Blog..
Dulu saya menjadi kaum marginal. Kalau diposisi saya, mungkin yang telat mendapatkan informasi karena peralatan komunikasi juga aplikasi yang dimiliki oleh ribuan manusia, sedangkan saya gak punya.
(dan.... sejujurnya, saya gak begitu menggebugebu untuk memiliki si peralatan pintar itu)

Bulan februari tahun ini saya memiliki gadget tersebut (entah gimana caranya, ada jalan kesana ternyata -_-)
Tersebutlah Blackberry Pearl 8220.


Dengan bentuk aerodinamis berwarna merah hati dan memang kece, saya pakailah untuk berkomunikasi dengan orangorang yang sudah mendahului saya untuk gaul.

Nah, dengan perlengkapan paket yang harus saya punya. Saya pergunakanlah di beberapa bulan kebelakang ini.
Tapi, sehubungan saya udah punya aplikasi obrolan lain yang memang ternyata banyak juga orang yang pakai, jadinya semacam gak berguna si paket bulanan yang saya daftarkan tersebut.

Kalau dari 1 bulan paket yang berkurang dari pulsa saya, hanya 3 atau 4 kali saya gunakan secara sering.
Berdasarkan perhitungan, berarti ada sekitar 26 sampai 27 hari itu tidak berguna.
Sangat sayang sekali.

Ya, saya memiliki telepon genggam cerdas. Tapi jika tidak mumpuni untuk melakukan hal yang cerdas, lantas buat apa?

Akhirnya saya memutuskan untuk menyudahi saja perjalanan ini.
“Terima kasih banyak Blackberry Pearl 8220, sudah pernah hadir dikehidupan saya.” *sungkem

Jadi, untuk yang punya no pin BB saya, bisa di hapus saja, atau kalau mau dipigura juga silahkan.
Find me in another ways aja ya..

Untuk menghubungi saya biar mudah bisa melalui whatsapp, twitter boleh, email oke, facebook juga gak masalah..
Atau menghubungi ke no im3 atau mungkin no as, atau ke no 3 juga boleh. Ketiganya masih aktif kok.

“Lalu Bbnya, Ma?”
Selama masih bisa untuk berkirim pesan atau menerima telepon, itu tetap dijadikan telepon genggam.

Kembali menjadi kaum marginal, mungkin itu lebih baik Bubbly-Blog.
Bandung, September 2013
Risma Dwi MW