Selamat senin Bubbly-blog.
Seperti biasa, hari senin ini menjadi hari yang singkat.
Menyenangkan tentu saja, tapi hari ini terasa sangat mencekik.
Entah kenapa, saya merasa sulit bernapas.
(memang tapir sekali >,<)
Bukan itu sih yang ingin saya fokuskan di cerita kali ini.
Sepulangnya dari kantor, di daerah jalan laswi, angkutan kota yang saya naiki, sempat terhentikan oleh kereta api yang lewat.
Semacam flashback.
Sekitar lebih dari setahun yang lalu (wah, sudah cukup lama ternyata), saya pernah menjadi gadis kereta.
Seminggu 4 kali saya ikut berdesak-desakan dengan puluhan, bahkan ratusan jenis manusia.
Saya melakukan perjalanan yang jika saya lihat di peta kota Bandung, sekitar setengah dari peta itu.
Dan berdasarkan kepada naiknya permintaan kendaraan beroda dua dan beroda empat, dengan jarak dan waktu tempuh, membuat saya memiliki keputusan menjadi gadis kereta.
Diwaktu yang diizinkan untuk pulang menikmati detik bersama keluarga, saya masih melakukan perjalanan demi masa depan.
Ditemani oleh salah satu rekan kerja (yang memang waktu itu armada pulangnya adalah kereta), saya merasakan rebutan tempat berdiri (tentu aja berdiri. Dari puluhan kali saya menggunakan kereta api, baru 1 kali merasakan duduk selama setiap perjalanan itu).
Terkadang, saya hanya mampu memperhatikan ratusan makhluk yang nampak dimata saya kala saking penuhnya, tidak mampu bertukar cerita dengan rekan kerja saya itu.
Mungkin ada sosok anak muda berumur kisaran 17 tahun, mengenakan seragam khas putih abu-abunya memikirkan mengenai bagaimana dia meminta uang kepada ibunya untuk membeli pulsa karena tinggal 200 rupiah.
Mungkin ada manusia berjenis kelamin perempuan yang menggenakan kerudung panjang dan sangat berhati-hati menyimpan tasnya kesisi yang aman agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan mengganggu pikirannya.
Mungkin ada seorang bapak yang membawa bungkusan berwarna hitam berisi buah yang dia beli dengan harga murah tapi kualitas yang tidak murahan untuk orang-orang dirumahnya.
Mungkin ada ibu dengan tentengan yang membuatnya harus memiringkan badannya karena sangat berat yang dia jadikan sebagai mata pencahariannya sehari-hari.
Dan masih banyak lagi kemungkinan dengan pemikiran beberapa contoh manusia lainnya.
Hebatnya ingatan, dengan jeda beberapa menit, otak saya didesak oleh banyak kenangan saat saya mencoba mengejar salah satu mimpi dikala itu (hem.. masih sih, sampai saat ini)
Hingga saya terasadar, gerbong yang ditarik oleh lokomotif dengan gagahnya telah lewat.
Sedikit aneh..
Padahal setiap hari saya melewati rute yang sama, pernah terhenti dengan alasan yang sama, tapi baru merindukan perjalanan itu sekarang.
Perjalanan panjang melewati hampir sebagian kota Bandung,
perjalanan ketika memupuk mimpi,
perjalanan saat menjadi Gadis Kereta.
Mungkin karena ini hari senin, mungkin karena ini merupakan hari yang selalu saya rasakan pendek, mungkin karena hari ini menyesakan. Mungkin..
Salam Senin yang sudah cukup malam ya, Bubbly-Blog.
Dari jalan jakarta, 26 November 2012,
Risma Dwi MW
dan ya, saya merasakan senang pernah menjadi gadis kereta =)
No comments:
Post a Comment