Wednesday, June 25, 2014

Namanya kemping gembira..

Ahoy Bubbly-Blog!!

Sekitar dua minggu yang lalu ada Adik kelas Saya yang berbagi cerita mengenai acara yang akan dilakukan oleh mereka, para demisioner organisasi, untuk penerusnya agar lebih baik dan lebih berkualitas dibandingkan sebelumnya.
Lalu mereka meminta Saya untuk menyempatkan diri hadir dan sekalian berkenalan dengan para Adik kelas yang nantinya akan bergabung menjadi pengurus organisasi di kampus Saya.

Sebelum menceritakan lebih lanjut, perbincangan itu bersambung.
Sampai pada hari senin 16 Juni lalu.
Mereka menceritakan garis besar isi, tujuan, dan hasil yang diinginkan.
Sampai mereka menceritakan bahwa nanti (21 Juni) akan ada kemping.

AAAKKK!! KEMPING!!!

Terakhir saya kemping itu.. tahun 2009 (kalau gak salah).
Itu karena ada acara Ospek Jurusan.
Jadi sangat gembira.
Gembiranya pakai BANGET, BANGET-nya pakai capslock.

Dan diantara para peserta yang mengikuti, panitia yang mengadakan, rasanya Saya satu-satunya orang yang menggebu-gebu.
Beberapa Adik kelas Saya bilang, malah Saya yang heboh sendiri.

Ya habisnya gimana dong.. lagi butuh-butuhnya, eh ada yang menawarkan kegiatan gembira (>,<)

Sampai pas pada kegiatan pembukaan acara (biasanya kan suka ada tuh pembukaan resmi dulu sebelum masuk ke kegiatan berikutnya), ketika ada kata sambutan, Ketua Pelaksana menyinggung tentang kemping, rasanya Saya mau tepuk tangan dengan meriah. Tapi Saya urungkan karena cuma Saya yang kepikiran begitu. Yang lain sih santai-santai aja ._.

Untuk Alumni (organisasi)-nya sih bukan cuma Saya tapi ada lagi yang lainnya. Sekitar 12 orang yang mengikuti kegiatan kemping ini (kalau gak salah hitung).
Sebelum sampai di tempat yang dituju, Saya kesana menggunakan mobil yang belum pernah saya tumpangi.
Saya menggunakan Ambulans.
Iya, itu loh yang untuk orang sakit itu.
Itu merupakan kegembiraan yang lainnya.
Bukan cuma Saya yang ada didalam sana. Sekitar 3 Alumni lain dan 2 orang panitia.
Hanya... yang sangat senang naik Ambulans itu Saya aja (kenapa siiiih >,<)

Pas sampai disana sekitar maghrib.
Walaupun ada mesjid, tapi tempatnya tidak terlalu dekat dengan tempat kempingnya.
Jadi Saya dan beberapa Alumni memutuskan untuk solat berjamaah di tempat kemping itu.
Beralaskan terpal dan langsung dibawahi oleh langit yang berbintang.

Rasanya... Indah..

Gak bisa deh saya jelaskan bagaimananya.
Cuma itu hal yang luar biasa yang pernah Saya lalui.

Kemudian, Saya dan yang lainnya mengelilingi api unggun dan tidur disekitarnya.
Padahal tenda ada yang tersedia loh. Tapi mungkin sekalian menghangatkan diri kali ya.
Dan itu untuk pertama kalinya saya tidur beralaskan rumput (karena saya tiduran diantara 2 terpal) dan langsung melihat langit.

Seneeeeeng banget.
Ini bahkan lebih dari yang saya perkirakan dan bayangkan sebelumnya.
Luar biasa.

Kalau kemping tanpa rasa dingin, kayaknya ada yang kurang. Saya juga merasakan dingin kok. Tapi dingin BANGET itu jam 5.
Itu saya pakai sleeping bag juga masih aja menggigil.

Sampailah pada acara puncak, yaitu field trip.

Saya pernah jadi pelopor untuk field trip di salah satu acara. Tapi itu perjalanannya tidak banyak rintangan. Paling hanya petanya di ubah menjadi peta buta saja.

Dan selama Saya menjadi bagian dari perjalanan luar yang pernah diadakan, gak pernah sekalipun Saya menjalani sampai selesai.
Maksudnya, misalnya saya diletakan di pos yang tidak jauh dari area utama, tugasnya disana sampai nanti selesai.
Jarak tempuh pun hemat.

Tapi untuk hari itu, Saya diletakan di pos 3 dan Saya mengikuti arahan dari awal sampai kembali lagi ke area kemping.
Ternyata.. cukup membuat kaki pegal juga.

GEMBIRA!!

Menghabiskan waktu tertawa, mengenang masa lalu, melihat pemandangan yang alami, bercengkrama dengan masa yang akan datang dan banyak hal lainnya.

GEMBIRA!!

Da Aku mah apa atuh, dibikin gembira teh gampang  >,<

Ada satu lagi cerita yang akan saya bagikan tentang kegiatan dihari itu. Tapi untuk kisah berikutnya aja ya..

Selamat Gembira Bubbly-Blog.
Bandung, 25 Juni 2014
Risma Dwi MW

Monday, June 23, 2014

Tentang kesopanan


Aloha Bubbly-Blog..
Masih dikenangan menyenangkan kemarin..
Tapi saya mau cerita tentang kesopanan dulu.

Jadi, pas kemarin setelah saya pulang ikutan kemping, kan naik angkutan kota tuh ya, nah didalam sana saya bertemu dengan anak, eh bukan anak juga sih. Kalau liat dari mukanya mungkin seumuran saya lah.
Mungkin lebih tepatnya, saya bertemu dengan seseorang yang cukup sopan.

Biasanya kalau kita udah duduk duluan di dalam angkutan kota, gak sedikit orang yang melihat siapa sih yang masuk. Bukan karena kepengen tau, tapi lebih ke gerakan refleks.
Termasuk saya saat itu.
Di daerah katamso, orang tersebut masuk. Saya melihat dia, karena refleks.
Dia mengenakan baju olahraga dan sepatu olahraga juga. Membawa sarung tangan di dalam sebuah tas yang cukup, berjenis jaring-jaring. Dalam waktu sekian detik, saya bisa menilai kalau dia habis olahraga futsal memegang peranan sebagai kiper.
Entah apa yang ada dipikirannya, dia melihat saya dan izin mau meluruskan kaki.
Saya sempat kaget, tapi kemudian saya persilahkan.

Yang bikin bingung adalah, dia itu duduk belakang kursi supir, jadi kalaupun meluruskan kaki gak akan mengganggu lalu lintas penumpang yang bakalan naik ataupun turun karena kakinya bisa nyelip dibelakang pintu angkot yang terbuka.
Dan poin utama lainnya, yaudah sih ya, saya bukan si pemilik angkot itu. Harusnya terserah aja.

Mungkin orang itu menunjukan rasa kesopanannya.
Takutnya saya risih atau gimana.
Eh gak tau juga ketang. Bisa jadi juga karena dia begitu karena ngeliat saya yang ngeliat dia dengan jutek.
Tapi rasanya.. saya gak jutek kok. Beneran deh =(

Terus cerita lainnya adalah, pas saya mau pulang dari kampus, kan salamsalam dulu dengan beberapa adik kelas yang sudah sampai duluan ke kampus dari tempat kemping.
Terus saya sempat ketemu dengan salah satu adik kelas favorit saya.

Me : Risma duluan yaaa
He : Teteh pulang sama siapa?
Me : sendirilah sama mang angkot
He : maaf ya Teh, gak bisa nganterin

Astaga! Dia malah masih mikirin saya setelah banyak hal yang terjadi.
Walaupun itu hanya basa-basi, tapi itu merupakan sopan.
Untuk saya sih itu dinamakan kesopanan.

Karena pas lagi ada kegiatan di tempat kemping itu, saya bertemu dengan salah satu orang (adik kelas) yang saya bisa bilang norma kesopanannya kurang.
Bukan ngomong yang kurang ajar (yang menyebutkan hewanhewanan), bukan juga punya tingkah laku yang kurang aja.
Hanya saja, ketika ngomong, mukanya pilempargaloneun.

Pernah gak sih, ngeliat orang yang ngomong terus mukanya memperlihatkan ketidaksukaan, terkesan angkuh dan sombong juga jutek? Nah! Saya ketemu tuh yang begitu kemarin.
Rasanya pengen nyuciin mukanya biar enak diliat gitu.
Sampai ada beberapa rekan saya yang ingin nyiksa haha

Adik-adik, jangan gitu ya. Belum pernah mukanya digosok pake batu bata ya? *senyummanis

Memang segitu susahnya ya, menjadi orang yang sopan?
Saya gak ngebahas tentang kesopanan antar teman atau bahkan sahabat yang sudah karib ya.
Untuk orang-orang yang sudah paham, mereka bisa menempatkan diri dikondisi yang tepat.

Ya.. begitulah Bubbly-Blog.
Semoga banyak yang menularkan kesopanan ya
Bandung, 23 Juni 2014
Risma Dwi MW

Sunday, June 15, 2014

Senam diwaktu kenangan

Aloha Bubbly-Blog..

Kemaren AKHIRNYA saya merasakan cakue lagi.
Sudah sekitar 4 bulan gak nemuin cakue yang edisi besar. Kalau edisi mininya sih sering. Cuma pengennya edisi besarnya.

Oke..
Hari ini saya akan menceritakan tentang senam.

Jadi, kemaren siang setelah saya pulang dari rumah sakit yang tidak dekat rumah, saya melewati sekolahan yang kebetulan anak didiknya sedang melaksanakan kegiatan berolahraga tepatnya senam.

Saya jadi teringat tentang masa lalu...

Dulu ketika masa Sekolah Menangah Atas (entah kelas 2, entah kelas 3, saya lupa), saya pernah ikut ujian praktek olahraga.
Jadi ceritanya, kelas kami dibagi kedalam beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok diharuskan membuat gerakan senam (dari mulai pemanasan, isi (apa ya namanya =_=), dan kemudian pendinginan).

Kelompok saya sama sekali belum pernah latihan. Sebenarnya saya juga gak gitu inget kenapa kami sampai gak pernah latihan sama sekali. Apa segitu sibuknya ya? Rasanya gak (*_*)

Hingga sampailah dihari-H.
Ujian praktek dimulai.

Sebelum mulai, kami begitu tenang (mungkin.. mereka lebih tepatnya haha).
Ketika pemanasan, salah satu dari kelompok saya maju.
Dan berjalan seperti biasa. Selayaknya pemanasan aja gimana.
Ketika masuk ke inti, tiba-tiba orang-orang dikelompok saya meminta saya kedepan dan memimpin kelompok senam itu.
‘Kita percaya sama kamu, Ma’
Sial =___=
Pantesan mereka tenang amat. ISH!

Dan sehubungan waktu itu saya belum pernah mengikuti senam untuk profesional (apa sih, Ma =___=), jadi saya bener-bener-gak-tahu-harus-mulai-dari-mana-dengan-gerakan-apa.

Selama senam tersebut, diputarkanlah lagu. Termasuk ketika pendinginan, yang entah kenapa masih saya yang mengarahkan.

Sehubungan saya gak hapal sampai mana si lagu tersebut, pas sampai di kalimat terakhir lagu, saya masih asik aja masuk kedalam gerakan selanjutnya.
Sampai guru olahraga saya sedikit memperlihatkan keheranan, lagu sudah habis tapi gerakan masih ada.
‘Kok tanggung gitu?’
Kami dengan kompaknya berbicara, ‘Memang gitu Bu. Kita suka yang tanggung.’
=_____=

Jadi sampai sekarang saya suka tiba-tiba teringat kalau melewati sekolahan yang kebetulan terlihat anak-anaknya sedang senam.
Ah.. masa lalu *pft

Bandung, 15 Juni 2014
Risma Dwi MW

Saturday, June 7, 2014

Mang angkot yang pengertian

Aloha Bubbly-Blog..

Entah mengapa rasanya hari ini senang sekali. Padahal gak ada kejadian yang luar biasa sih..
Hanya mungkin merasa akan terjadi banyak kebaikan (selain bisa minum kopi.. harusnya tetep gak boleh, tapi sebulan sekali lah cheating day hehe)

Hari ini hanya sabtu biasa yang biasa aja..
Diluar dari habis bertemu dengan beberapa adik kelas yang membantu saya biar rencana kami menjadi kece..

Pas pergi dari rumah tadi, saya kan naik angkutan kota tuh ya (tiap pergi juga naik angkutan kota sih kalau sendiri haha) dan saya keinget kejadian beberapa tahun silam ketika saya naik angkutan kota, kondisi siang hari menggunakan pakaian putih-hitam, sendirian di dalamnya.
Kejadian itu bertepatan saat ujian (entah UTS entah UAS, sedikit lupa)

Sering kan tuh yang namanya angkutan kota ngetem?
Kalau ada yang belum tau, ngetem itu semacam menghentikan kendaraan untuk menunggu penumpang yang akan naik. Kurang lebih begitulah.

Nah, balik lagi ke cerita.

Dihari itu, saya sisa tinggal sendirian di dalam angkutan kota itu (meh?! Sisa? =_=)
Kayaknya sih karena ngeliat saya berpakaian putih-hitam dan komat-kamit, si mang angkotnya bertanya.....

He : Mau kemana neng? (ngeliat saya melalui kaca tengah)
Me : Ke kampus mang, jalan suci (sambil sedikit senyum) (rasanya mang angkot gak akan seingin tau itu saya ke kampus atau ke rumah siapa =_=)
He : Buru-buru gak neng?
Me : Hem.. ada ujian sih mang (hei! Mang angkot mana mau tau, Ma =_=)
He : Ya ampun.. saya ngetem sebentar 5 menit gak apa-apa ya neng? Habis itu kita nanti langsung jalan lagi.
Me : Oh, mangga mang

5 menit kemudian...

He : Yuk ah neng berangkat lagi, bisi nengnya terlambat
(saya Cuma senyum aja sambil menganggukkan kepala)

ASTAGA!!!
Saya belum pernah (bahkan sampai sekarang belum ada lagi) ketemu sama mang angkot yang begitu.

Pengertian dan ramah sekali!

Coba banyak mang angkot yang begitu ya, hidup sepertinya akan lebih menyenangkan.
Dan gak nutup kemungkinan banyak yang mau naik angkutan kota dibanding kendaraan pribadi.

Pengertian kecil yang bisa membawa perubahan besar.

Dan hari itu sepertinya... serasa semenyenangkan seperti hari ini..

Semoga mang angkot itu masih tetap pengertian dan banyak rezeki..
Aamiin..

Mungkin saya inget kejadian itu karena saya hari ini ke kampus dan ketemu beberapa adik kelas yang merencanakan kegiatan belajar bersama untuk menghadapi ujian di hari senin besok.
Ya.. bisa jadi..

Walau saya gak setiap hari, atau setiap minggu, atau setiap bulan bertemu dengan banyak mang angkot yang baik lainnya, saya tetap setia sebagai angkot-ers (unsur keterpaksaan yang sudah menjadi kebiasaan, oke sip)

Ah.. sabtu baik Bubbly-Blog..
Salam dari Jalan Jakarta,
Bandung, 07 Juni 2014
Risma Dwi MW

Monday, June 2, 2014

Dadah Mei..

Hai Bubbly-Blog..

Sudah Juni aja ini teh.
Mei.. Hem..
Selain kurang produktif (terlihat dari banyaknya post yang ter-publish), Mei ditutup dengan banyaknya rencana buat jajan (hahaha).
Gak ketang, Mei ditutup dengan kejadian pernikahan.
Oh bukan tentang nikahnya sih ya.. tapi tentang kejadian di dalamnya.
Tepat akhir Mei lalu, saya mendengar salah satu pembicaraan seorang Bapak yang menggendong cucu perempuannya yang cantik dan menggemaskan.

“Ternyata lebih capek-an jaga gudang persenjataan dibandingkan dengan begini (mengurus cucu)”

Hahaha..
Kalau untuk saya itu sedikit bisa membuat tertawa. Karena perawakan Bapak itu. Tinggi, besar, berkumis (dan entah mengapa Bapak-Bapak tentara aktif ataupun yang sudah purnawirawan itu memelihara kumis. Saya belum mencari tahu korelasinya apa. Mungkin biar mereka lebih berwibawa, atau.. entahlah) dan berkesan beringas. Ya.. kira-kira tahulah ya, gimana gambarannya.

Kalau dulu sih ada lawakan menyebutkan, ‘Badan Rambo tapi hati Rinto’
(ketauan banget ini umurnya haha)

Selain itu juga, sehari sebelumnya ketika malam saya pulang naik kendaraan umum, saya mendengar percakapan supir dan penumpangnya yang di depan.
Sepanjang jalan mereka itu berbagi cerita.... dan mengomentari orang-orang di jalan.
Sehubungan dengan saya juga memiliki hobi yang sama, saya berusaha untuk tidak ikutan dan menahan tawa, karena penumpang depan adalah seorang Kakek-kakek.

Saking saya serius mendengarkan pembicaraan mereka, saya jadi tahu tentang sejarah.
Jadi gini, dekat komplek saya ada sebuah jalan yang sepanjang jalan itu, dibagian kirinya tempat las. Ya membuat pagar, mungkin tangga, atau mainan yang menggunakan perbesian. Apa ya sebutannya itu.. ya itulah pokoknya.. saya lupa..
Itu sudah ada sejak tahun 1960-an.
Sudah cukup lama juga ya.
Jadi mungkin yang ada disana sekarang para anak atau bahkan mungkin para cucu.
Tiap lewat jalan itu saya suka mikir, kalau misalnya sekitar 30-40 tempat perbesian disana dimiliki oleh orang yang berbeda, itu pembagian kerjanya gimana ya?
Maksudnya, gak sikut-sikutan gitu?
Atau pasirik-sirik?
Atau punya metode sendiri untuk pembagian ‘wilayah’?
Ah! Jangan-jangan mereka itu satu menejemen? Jadi udah diatur kerjanya.
Dan entah kenapa saya penasaran =__=

Hem.. kesana dan melakukan observasi aja apa ya?

Jadi Bubbly-Blog, Mei ditutup dengan rasa penasaran.
Bandung, 2 Juni 2014
Risma Dwi MW