Aloha Bubbly-Blog..
Jadi gini.. sesungguhnya, cerita yang akan Saya bagikan ini terjadi di akhir bulan lalu. Tepat tanggal 30 September 2016.
Jadi, abang sepupu Saya menikah. Pada tanggal itu.
Paginya akad nikah, malamnya resepsi.
Resepsinya berbeda dengan resepsi prasmanan pada umumnya.
Di resepsi mereka, bentuknya round table gitu.
Semacam pernikahan tionghoa.
1 meja diisi 10 orang.
Nah, tugas Saya adalah, sebagai panitia penyusun kursi, penunjuk meja, penerima tamu.
Bukan cuma Saya sih, tapi ada bertiga.
Kakak ipar (istri sepupu), sahabatnya ipar Saya yang menikah itu (ipar perempuan. Sepupu Saya yang laki-laki), dan Saya (dan kami juga dibantu oleh ibu-ibu berseragam yang mereka sendiri enggak tau tugasnya apa. Jadi, diberdayakan saja)
Nah, karena kedua kakak-kakak tersebut enggak bawa sepatu lagi (pakai sepatu hak tinggi), Saya berinisiatif, gimana kalau Saya aja yang bulak-balik nunjukin meja ke para tamu.
Saya pakenya wedges.
Cuma, Saya bawa sepatu gitu. Jenisnya... hem.. apa ya.. pokoknya bisa dipake lari.
10 menit pertama, Saya bisa tuh pake wedges.
Tapi kemudian, Saya ganti dengan sepatu.
Karena, wedges yang Saya pake sangat menghambat Saya untuk bolak-balik (ruangannya gede, dan enggak akan tertangani kalau Saya jalannya menyesuaikan sepatu tak-tok-tak-tok itu)
Sedikit aneh sebetulnya. Karena rambut Saya di sanggul solo, bajunya kebaya, bawahnya kain (jenisnya rok), tapi bawahannya sepatu.
Saya banyak diketawain sama Ibu-ibu para tetangga mempelai wanita.
Tapi da gimana lagi atuh ya.. tuntutan tugas..
Dan hari itu, untuk Saya, adalah hari olahraga sedunia.
Saya enggak pernah se-bergerak itu (seinget Saya sih).
Di malam itu, ada kali Saya sprint lebih dari 20 kali.
Soalnya pas nerima tamu di depan, nganterin tamu ke mejanya (dengan berjalan), dan balik lagi ke pintu untuk menunjukan meja ke tamu berikutnya (dengan cara berlari). Begitu terus berkali-kali.
Saya termasuk menjadi pusat perhatian di ruangan itu. Soalnya cuma Saya yang berlari seperti sedang berlomba.
Dan saking terlalu banyak berlari, sampai ketika tidur, Saya bermimpi sedang latihan, karena akan mengikuti lomba marathon.
Hebat bukan!
*hahaha
Bahkan, ketika penganten minta panitia foto bersama, Kami enggak ada dateng ke pelaminan. Soalnya lagi makan dan ngelurusin kaki.
Sampai penganten bilang, “Parah ini panitianya.. sombong” *hahahaha
Tapi, diluar dari rasa lelah garagara olahraga berlebihan itu, semuanya puas.
Walau Saya kurang puas.
Adalah 1 dan lain hal.
Namanya juga acara.
Dari awal rencana sampai pelaksanaan pasti ada yang berbeda dari yang di rencanakan.
Tapi ya.. gimana lagi.. konsekuensi acara mah gitu sih.
Dan Saya jadi inget papanitiaan dulu pas masih kuliah.. kangen deh.
Yaaa.. begitulah Bubbly-blog.
Ditambah dengan perjalanan kereta belasan jam itu..
Nanti saja Saya ceritakan.
Bandung, 18 oktober 2016
Salam,
Risma Dwi MW
No comments:
Post a Comment