Tuesday, October 25, 2016

Gimana Kabar?

Hai Bubbly-blog..
Meneruskan postingan sebelumnya nih.

Setelah Saya dititipkan undangan, terceritakanlah Saya langsung foto undangan tersebut dan mengirimkannya kepada nama-nama yang bersangkutan melalui aplikasi obrolan.

Daaaan, sehubungan ada beberapa orang yang Saya enggak punya no kontaknya, sedikit sibuklah Saya mencari informasi.

Karena mengirimkan pesan secara personal dan satu persatu, ponsel Saya jadi ikutan sibuk dan rame soalnya mereka pada membalas secara personal juga.

Rasanya sudah lama jari Saya tidak sesibuk itu.
Eh, bukan berarti ponsel Saya selalu sunyi dan senyap ya.
Biasanya Saya dan teman-teman Saya berkomunikasinya di media sosial, bukan melalui aplikasi obrolan (walau ada beberapa yang masih tetap berkomunikasi juga melalui aplikasi obrolan).

Ketika Saya mendapatkan beberapa no kontak yang Saya cari, langsung Saya hubungi melalui aplikasi obrolan.

Semacam mengingat masa perkuliahan, Bubbly-blog.
Soalnya, nama-nama yang bersangkutan adalah teman-teman kelas Saya ketika kuliah dulu.

Sepertinya ada yang bertanya di benaknya, “Ini undangan si-A tapi yang ngasih taunya kenapa si Risma?”

Mungkin ya..
Soalnya Saya bilang,
“Ini Risma btw”
(dan syukurnya masih pada inget. Ya bisi we karena udah bertahun-tahun lamanya enggak komunikasi dan saling sapa, jadi lupa sama Saya kan)

Habisan mereka menanyakan, eh lebih tepatnya menegaskan siapa yang ngundang. Semacam pertanyaan retoris gitulah.

Salah satu yang Saya hubungi malah mengingatkan Saya tentang masa pengenalan kampus beberapa tahun lalu..

Hal yang membuat Saya senang di hari kemarin adalah, Saya bisa menghubungi teman-teman lama Saya ketika kuliah dulu.
Semacam silaturahmi lagi.
Nanya kabar lagi,
Bisa komunikasi lagi,
Bisa mengenang masa lalu (yang baik tentunya) lagi.

Jadi, gimana kabar?
Bandung, Oktober 2016
Salam,
Risma Dwi MW

Tuesday, October 18, 2016

Lari di Pernikahan

Aloha Bubbly-Blog..

 

Jadi gini.. sesungguhnya, cerita yang akan Saya bagikan ini terjadi di akhir bulan lalu. Tepat tanggal 30 September 2016.

 

Jadi, abang sepupu Saya menikah. Pada tanggal itu.

Paginya akad nikah, malamnya resepsi.

Resepsinya berbeda dengan resepsi prasmanan pada umumnya.

 

Di resepsi mereka, bentuknya round table gitu.

Semacam pernikahan tionghoa.

1 meja diisi 10 orang.

Nah, tugas Saya adalah, sebagai panitia penyusun kursi, penunjuk meja, penerima tamu.

Bukan cuma Saya sih, tapi ada bertiga.

Kakak ipar (istri sepupu), sahabatnya ipar Saya yang menikah itu (ipar perempuan. Sepupu Saya yang laki-laki), dan Saya (dan kami juga dibantu oleh ibu-ibu berseragam yang mereka sendiri enggak tau tugasnya apa. Jadi, diberdayakan saja)

 

Nah, karena kedua kakak-kakak tersebut enggak bawa sepatu lagi (pakai sepatu hak tinggi), Saya berinisiatif, gimana kalau Saya aja yang bulak-balik nunjukin meja ke para tamu.

Saya pakenya wedges.

Cuma, Saya bawa sepatu gitu. Jenisnya... hem.. apa ya.. pokoknya bisa dipake lari.

 

10 menit pertama, Saya bisa tuh pake wedges.

Tapi kemudian, Saya ganti dengan sepatu.

Karena, wedges yang Saya pake sangat menghambat Saya untuk bolak-balik (ruangannya gede, dan enggak akan tertangani kalau Saya jalannya menyesuaikan sepatu tak-tok-tak-tok itu)

 

Sedikit aneh sebetulnya. Karena rambut Saya di sanggul solo, bajunya kebaya, bawahnya kain (jenisnya rok), tapi bawahannya sepatu.

Saya banyak diketawain sama Ibu-ibu para tetangga mempelai wanita.

Tapi da gimana lagi atuh ya.. tuntutan tugas..

 

Dan hari itu, untuk Saya, adalah hari olahraga sedunia.

Saya enggak pernah se-bergerak itu (seinget Saya sih).

Di malam itu, ada kali Saya sprint lebih dari 20 kali.

Soalnya pas nerima tamu di depan, nganterin tamu ke mejanya (dengan berjalan), dan balik lagi ke pintu untuk menunjukan meja ke tamu berikutnya (dengan cara berlari). Begitu terus berkali-kali.

 

Saya termasuk menjadi pusat perhatian di ruangan itu. Soalnya cuma Saya yang berlari seperti sedang berlomba.

 

Dan saking terlalu banyak berlari, sampai ketika tidur, Saya bermimpi sedang latihan, karena akan mengikuti lomba marathon.

 

Hebat bukan!

 

*hahaha

 

Bahkan, ketika penganten minta panitia foto bersama, Kami enggak ada dateng ke pelaminan. Soalnya lagi makan dan ngelurusin kaki.

Sampai penganten bilang, “Parah ini panitianya.. sombong” *hahahaha

 

Tapi, diluar dari rasa lelah garagara olahraga berlebihan itu, semuanya puas.

Walau Saya kurang puas.

Adalah 1 dan lain hal.

Namanya juga acara.

Dari awal rencana sampai pelaksanaan pasti ada yang berbeda dari yang di rencanakan.

 

Tapi ya.. gimana lagi.. konsekuensi acara mah gitu sih.

 

Dan Saya jadi inget papanitiaan dulu pas masih kuliah.. kangen deh.

 

Yaaa.. begitulah Bubbly-blog.

Ditambah dengan perjalanan kereta belasan jam itu..

Nanti saja Saya ceritakan.

Bandung, 18 oktober 2016

Salam,

Risma Dwi MW

Tuesday, October 11, 2016

Namanya Onet..

Hai Bubbly-Blog..

Kali ini Saya mau menceritakan tentang sebuah game bernama Onet.

Game dengan ikon Naga ini bisa dibilang permainan untuk anak-anak.
Karena cara memainkannya mudah sekali.

Yaitu dengan memasangkan gambar yang sama.
Tapi syaratnya yaitu, patahan garisnya hanya bisa 3.

Patahan garis?
Hem.. Gimana ya Saya menjelaskannya..

Mungkin donlot aja dulu, nanti akan paham yang Saya maksud dengan patahan garis itu apa.

Dan kalau ditilik lagi, menurut Saya mah ini permainan bukan hanya untuk anak-anak aja sih.
Karena dituntut harus jeli melihat kesempatan yang ada.

Permainan yang sederhana tapi ada kesulitannya sendiri.
Coba aja mainin sendiri deh.

Dari permainan ini, Saya bisa memetik 1 hal :
Walau Kita mengincar sesuatu, segimanapun usaha untuk mendapatkannya, jika memang bukan jodohnya, enggak akan bersama.

Begitulah..

Bandung, 11 Oktober 2016
Salam,
Risma Dwi MW

*dan ini bukan endorse, bukan juga promosi