Tuesday, February 11, 2014

Hanya ingin diakui

Aloha Bubbly-Blog..
Kali ini saya akan menceritakan sesuatu hal dari sudut pandang saya.

Beberapa kali pernah karib, kerabat atau rekan saya menceritakan tentang hal yang sama. Walau kasusnya beda-beda (hubungan antara lakilaki dan perempuan yang lebih dari teman).

“Memang salah ya, kalau aku pengen semua orang tau tentang hubungan kami?”

Ada juga tuh kasus selebriti indonesia yang katanya diceraikan hanya karena dia (wanita) minta diadakan resepsi pernikahan (astaga, ngegosip dong >,<).
Alasannya, karena pengen berbagi kebahagian dengan orang terdekat.

Tapi dilain sisi, dia Cuma pengen dianggap.
Maksudnya, siapa sih yang gak pengen diakui bahwa memang dia itu punya hubungan dengan orang lain?

Ada beberapa hal yang saya amati dari hubungan orang lain (segitu banyak waktunya ngamatin orang, ma =_=)

Salah satunya adalah, segimana salah satu pihak menyapa melalui media sosial kepada pihak satunya lagi, tapi tidak dibalas.
Pas ditanya ketika muka bertemu muka, jawabannya adalah gak mesti orang lain tau segitunya tentang hubungan kita.

Atau ada juga salah satu pihak mencoba mesra dimuka umum tapi pihak satunya lagi cuek dan masa bodoh.

Hem.. memang bener sih. Tapi bukannya gak-usah-orang-lain-tau-hubungan-kita, lebih ke gak usah berlebihan kali ya.

Coba bayangin deh, andai kata kita dekat dengan orang lain, sebutlah pacaran, atau tunangan, ah mungkin juga nikah. Tapi orang selingkungan kita gak tau, orang terdekat kita gak tau. Yang satu sibuk dengan dunianya, yang satu sibuk dengan mencari cara agar orang lain tau kalau mereka punya hubungan (tapi tidak berlebihan ya). Sedih gak sih?

Mungkin lebih ke semua juga butuh pengakuan kali ya.

“Buat apa sih mereka butuh pengakuan? Gak usah gembargembor juga lah. Kita bukan artis!”
Ada juga tuh ucapan sinis begitu.

Saya sempet tanya dengan beberapa pihak yang melakukan aksi-minta-diakui tersebut.
Biar orang lain tau.
Jadi tementemennya tau, kerabatnya tau, keluarganya tau, poin pentingnya adalah, jadi lawan jenis tau kalau dia udah punya hubungan dengan orang lain.

Jadi pagar.
Maksudnya bukan pagar yang diem berdiri ngejagain gitu ya. Tapi jadi hem.. semacam pembatas gitu. Buat diri sendiri, biar serius ngejalaninnya. Dan gak main mata dengan lawan jenis lainnya.

Mungkin yang pertama dengan yang kedua itu nyambung alasannya.

Dulu ada karib saya bilang,
“Aku pengen nanti pacar aku ada disamping aku kalau jalan. Biar orang lain tau tanpa mesti dibilang bahwa itu adalah pacar yang sekarang. Dan biar nanti orang-orang berhenti buat mengharapkan yang lebih dari aku.”
Songong memang orangnya. Playboy juga. Eh gak playboy ding. Karena  dia good looking, punya aura yang kuat (jadi kalau dia berdiri diantara kerumunan orang, suka lebih terperhatikan), terus baik sama semua orang terlebih ke wanita. Makanya banyak yang sangat-sangat-sangat mengharapkan lebih ke dia.

Jadi, kalau kata saya sah sah aja sih mau ngasih tau ke orang lain dengan cara apapun. Hanya saja...  Dengan kadar yang tidak berlebihan..
Maksud berlebihannya adalah gak tiap detik juga sih nyapanya dan menunjukan kalau-dia-adalah-milikku-kalian-mau-apa. Ngerti lah pasti ya.. udah pada pinter kok

Bandung, 11 Februari 2014
Risma Dwi MW

No comments:

Post a Comment