Thursday, April 25, 2013

Hiiih.. Aneh..


Bubbly-Blog!
Halo!

Selamat hari kamis.
Entah mengapa 3 minggu terakhir saya ngerasa kalau hari itu hari setelahnya.
Jadi gini, misal, hari ini hari selasa, tapi saya ngerasa hari rabu. Atau hari ini hari kamis, tapi saya ngerasa hari jumat. Begitu seterusnya.
Jadi.. ah.. ngertilah ya -.-“

Hari ini juga saya ngerasa seperti hari jumat tuh. Padahal tanggalan masih kamis.

Kalau dulu sih.. hem.. sekitar setahun lalu saya sedikit senang dengan kamis. Karena setelah pulang kerja, saya gak menghabiskan waktu lebih banyak dijalan untuk menjadi sehat (sekarang malah kerasa sehat itu mahal -.-“).
Jadi semacam ada ritual kamis, eh bukan ritual. Jadi kalau kamis saya bisa langsung pulang.
Ah sudahlah..

Ngomong-ngomong perjalanan pulang, saya termasuk ke dalam pemerhati.
Misal tiap saya jalan, lebih tertarik liat ekspresi orang-orang yang lewat. Baik dalam mobil, di atas motor, atau pun yang sedang jalan.
Ada beberapa keanehan yang pernah terjadi.

Salah satunya, pernah waktu itu, saya masih kerja (belum ditempat yang sekarang), terus saya gak kerja hari itu. Saya izin. Mau menghadiri acara seminar dikampus saya.
Selagi menunggu salah satu karib, saya anteng aja berdiri di jalan laswi.
Liat-liat kendaraan dan orang-orang yang lewatlah tuh. Ada nih motor, oh bukan, lebih tepatnya pengendara motor, dari jauh dia udah dadah-dadahan aja gitu.. Saya liatin deh itu orang sampai lewat.
Gimana gak ge-er, karena disana gak ada orang lain selain saya sejauh beberapa meter sebelum dan sesudahnya.
Sekuat tenaga saya mencoba untuk ingat itu siapa. Tapi percuma. Kekuatan pengingat otak saya gak menguasai jenis motor, jenis mobil, juga plat kendaraan (sama jenis telepon genggam, jenis komputer, jenis gadget, aduh..banyak ternyata -.-“).
Atau jangan-jangan dia bukan dadah-dadah ke “orang”?
“. . . . . . “

Kejadian lainnya adalah beberapa hari yang lalu.

(Saya kayaknya sih ya udah pernah cerita kalau saya suka banget dengan kegiatan berjalan.
Bukan yang jalan di mall berhenti buat beli baju atau tas gitu ya. Tapi memang jalan- “jalan”. Hem.. gimana ya.. gitu deh.. (-.-“) )

Nah, beberapa waktu saat saya sedang jalan pulang, lewat jalan cianjur kan tuh.
(Biasanya saya ngelewatin ahmad yani sih. Memang lebih jauh, Cuma suasananya ramai, jadi saya lebih ada kegiatan untuk ngomen orang dalam hati *ahahaha)
Pas ngelewat depan mesjid (disana ada 1 mesjid gitu yang saya lewatin), ada motor yang putar balik arah. Saya gak terlalu memperhatikan sih. Soalnya saya asik berdehem-bersenandung-riang-gembira-dengan-perlahan sama gadget yang saya punya.
Tiba-tiba, “Adek.. Adeeek..?...”
Orang itu ngomong gitu ke saya. Jadi kayak mastiin sesuatu.
Setelah melihat kelakuan orang ada yang begitu, saya seolah gak liat aja. Jadi langsung ngelewat.
Terus orang itu pergi ke arah kiri, lalu putar balik ke arah kanan (pertigaan jalan gitu).
Saya bingung 100% disana.
Saya berusaha untuk mengingat muka orang tersebut.
Tapi percuma, saya gak inget bahkan mungkin saya gak tau itu siapa.

Yang membuat saya jadi memikirkan kejadian itu adalah, “adek” itu merupakan panggilan saya dilingkungan rumah. Jadi misalkan itu orang kenal saya, mungkin kenalan di rumah. Dan kalaupun memang benar itu orang yang saya kenal, pasti udah bilang ke saya atau si bangke tentang kejadian itu. Tapi nyatanya gak ada rumor sedikitpun sampai detik ini.
Jadi, mari kita putuskan untuk melupakannya saja..
Dan saya yakin saya gak ge-er. Karena pas dia ngomong, GAK ADA ORANG LAGI YANG DITUJU SELAIN SAYA..

Aneh kan Bubbly-Blog..
Itu hanya beberapa bagian dari banyak cerita..
Masih banyak lagi yang aneh lainnya..
Pusing saya jadinya kalau inget lagi -,-"

sudah cukup malam,
dadah Bubbly-Blog
Bandung, 25 April 2013
Risma Dwi MW
*atau jangan-jangan.. dibelakang saya... TIDAAAAAAK!!!!


Wednesday, April 17, 2013

Pelajaran tentang Rasa =)


Halo Bubbly-Blog.

Ya baiklah, kita mulai (berdoa dulu..)
Postingan blog sebelumnya, saya pernah membahas mengenai belajar untuk berhenti menyukai.
Hari ini saya sempat ber-chat dengan salah satu karib via blackberry messenger.
(Saya ceritakan sedikit tentang makhluk ini ya
Saya kenal dengan dia pas awal kuliah.
Nah, dia itu.. teman curhat.. gini deh.. kalau saya suka sama orang, dia termasuk jajaran top list untuk saya kasih tau saya suka ke siapa. Dan dulu mah yang paling sering marahin saya tentang perasaan *jahat ya dia =( *ahahaha)
Lalu, perbincangan kali ini..
Saya.. hem.. katakanlah merasakan tertarik dengan seorang laki-laki (yang membuat bukan hanya hati, tapi otak juga nyut-nyutan -.-)
Dan saya memutuskan untuk belajar berhenti suka. Ah gitu deh pokoknya.
Nah, hal itu, sedikit menjadi perbincangan tuh dengan karib saya yang itu.

Mulai dari saya bilang saya seneng, terus beberapa menit kemudian saya kesel (saya kadang emang moody-an haha). Setelah sedikit bercerita, dia bilang,

“Cintamah emang gitu kan, jorok. Ga kenal siapapun bisa kena.”

Dan saya bercerita tentang niat saya itu, dia blg
               
“Jd risma mau ngebuang anugrah dri tuhan?”
“lagian, cinta itu slalu berlawanan. Saat kamu berharap justru dia menjauh, saat kamu ga berharap, justru dia ada.”

Masih dengan kesal, saya cerita tentang yang saya rasakan.. (bukan kesel ke dia loh ya)
Terus dia jawab,

“tuhan tau ini yg terbaik buat kamu. Pasti tuhan punya hal yg lebih baik, cuman kitanya aja gatau. Tuhan yg maha tau dan kita yg gatau apaapa pasti beda kan?”

Masih mencari pembelaan lah saya teh..
Dia langsung blg,

                “ya itumah ud sifatnya cinta, cintakan harus diperjuangkan”

TOKTOK!

Saya udah gak bisa ngelawan lagi deh haha.. (akhirakhir ini karib saya satu itu emang suka jadi motivator)
Dari inti pembicaraan tadi, ternyata saya belum bisa ikhlas (oh iya, tentu saja -.-)
Saya belum ikhlas nerima anugrah dari Tuhan.
Kalau dalam kasus ini tentang perasaan lah ya.
Mungkin Tuhan kasih saya kondisi seperti ini untuk yang terbaik. kali aja kalau saya gak dikeadaan sekarang, saya malah lebih buruk.
Ah entahlah Bubbly-Blog. Bingung ini. Katanya sih, kalau yang begini ini memang membingungkan.
Kuncinya Cuma satu, ihklas.
Ikhlas nerima anugrah dari Tuhan.



“Ikhlas risma, ikhlas..”
Masih belajar banget itu saya ilmu ikhlas.

Yuk Bubbly-Blog, kita belajar ikhlas. Belajar lebih baik lagi, biar bisa senyum tulus.
Selamat hari selasa ya.
Bandung, 16 April 2013
Risma Dwi MW

Monday, April 15, 2013

Belajar berhenti menyukaimu =)


Halo Bubbly-Blog.
Sudah beberapa hari ini, kalau sore itu matahari mentereng tapi hujan turun.
Jadi kadang saya pulang celana basah (bawahnya) karena becek dijalan dan karena banyak kendaraan yang pengemudinya kebelet buang air, makanya ngebutngebut dan genangan air itu kena ban lalu nyiprat ke orangorang pejalan kaki lainnya seperti saya.
Oh bukan. Saya gak akan melakukan penghitungan rumus fisika untuk nyari tau berapa kecepatan kendaraan yang seharusnya agar genangan air yang terkena ban tidak menyiprat. Terlalu cerdas. Dan kayaknya sih otak saya gak bakalan sanggup. Juga saya gak favorit dengan pelajaran fisika.
Hem..
Saya melihat catatan tulisantulisan saya dimasa lalu.
Saya pernah membuat tulisan seperti ini...

“Ajari aku untuk melupakanmu.
Aku telah banyak membuang waktu hanya untuk mengkhayalkanmu.
Tahukah kau aku ada?
Aku selalu berharap kau berikan sedikit sinarmu walau hanya disudut hatiku yang kelam.
Sadarkah kau aku hadir?
Aku letih membuang khayal tentangmu.
Ajari aku untuk melupakanmu.
Melupakan suaramu, wajahmu, sinarmu, hadirmu.
Kau pengganggu!
Kau bahkan tak membuat tidurku nyenyak. Kau ada diselaselanya.
Aku tak berpikir panjang untuk melupakanmu.
Karna aku tak bisa melupakannya.
Maka dari itu, ajari aku untuk melupakanmu.”

Kece!
Ada lagi ini..

“Aku benci padamu!
Kau telah merenggut perhatianku.
Sungguh ku benci padamu!
Waktuku habis hanya untuk mengkhayalkanmu.
Aku benar-benar membencimu!
Kau membuatku terjaga hanya untuk memikirkanmu.
Aku ingin membencimu!
Karna kau membuatku tampak idiot.
Aku berharap membencimu.
Karna kau sering membuatku tak berkutik.
Buat aku membencimu.
Karna kau pernah membuatku sedih.
Ajari aku untuk membencimu.
Agar aku tak lagi menyukaimu..”

Asik ya?
Itu tulisan sudah cukup lama.. hem.. sekitar 2007 lah.

Kalau dari telaah saya. Waktu itu mungkin saya sedang ingin melupakan seseorang.

Ngomongin tentang melupakan, banyak tuh yang bilang, “Jangan dilupain. Karena kalau niat ngelupain, jatuhnya malah makin inget”

Pernah sangat berharap untuk berhenti menyukai seseorang?
Entah karena mungkin orang itu jahat, atau suka bikin nangis, atau menyebalkan, atau sering bikin sakit hati, atau karena apapunlah ya.
Bisa juga mungkin karena orang itu tidak merasakan hal yang kita rasakan kepadanya.
Kadang kita udah tau, kalau nanti diakhir akan sakit, tapi tetep aja masih mempertahankan rasa.
Ah, iya, saya tau. Yang namanya teori itu mudah sekali diucapkan. Tapi praktek lapangannya tergantung tempat dan situasi.

Saya ngerasain (lagi) tuh sekarang.
Semacam ingin menyudahi, tapi gak bisa.
Ah, bukan gak bisa. Gak mau. Itu kata yang paling tepat.

“Berharap berhenti menyukai seseorang”

Kadang, kalau kita berharap mampu membuat seseorang menjadi lebih baik, tapi pada kenyataannya tidak (atau katakanlah belum tentu bisa merubahnya menjadi lebih baik), kita bingung kan, jadinya merasa lebih baik dilepaskan saja. Tapi yang bikin lebih bingung lagi, gimana caranya?

Dan kalau menyukai seseorang itu menjadi pemaaf.
Walau sudah bikin kesal, dimaafkan.
Walau sudah bikin sedih, dimaafkan.
Walau sudah bikin nangis, dimaafkan.
Walau sering egois sendiri, dimaafkan.
Walalu suka menyebalkan, dimaafkan.
Coba deh diinget lagi.
Makanya ada beberapa pihak yang pasrah walau sering banget disakitin.

Saya? Ah sudahlah haha
Sekitar 21.51 malam tadi, 14 maret 2013, saya membuat tweet :
“Ada posisi dimana saat kita menyukai orang dengan sangat. Dan disukai orang lain, dengan sangat juga. Karma itu, berlaku dengan manis”

*tiba-tiba merasa kece haha =D

Hidup itu selalu berputar. Kalau biasanya selalu diatas, sekarang nyobain dulu di bawah.
Kalau kemarin di bawah, sekarang nyobain diatas.
Kalau selalu merasa dibawah terus gak keatas, mungkin cara menikmatinya yang salah.

Jadi, postingan saya kali ini, mungkin tersirat pelajaran “Ikhlas”.
Sampai detik ini saya masih kok dalam tahap belajar ikhlas.

Berdasar FTV yang saya tonton tadi,

“Berpisah, bukan berarti berhenti untuk mencintai. Tapi mungkin berhenti untuk saling menyakiti..”

Asik banget!



Mungkin ada kalanya kita harus melepas seseorang agar kita bahagia.
*tsah
Ya, mungkin itu.

Ah, itu dulu deh. Curhatnya kepanjangan.
Dadah Bubbly-Blog
Bandung, 14 April 2013
Risma Dwi MW
*dan saya juga dalam tahap belajar untuk berhenti menyukai seseorang, membebaskan hati dan Ikhlas =)

Tuesday, April 9, 2013

Belajar Niat..


Aloha Bubbly-Blog..

Bulan ini saya lagi giat-giatnya menuangkan ide kedalam bentuk tulisan.
Hem.. bukan menuangkan ide kedalam bentuk tulisan.. hem.. gimana ya..
Jadi gini, di otak saya itu banyak sekali cerita non fiksi yang berputar-putar.
Sampai suatu ketika munculah ide yang cukup panjang.
Bukan hanya penceritaan singkat.

Nah, ide itu saya tuang ke dalam buku tulis.
Dan ya, saya menulisnya menggunakan pensil.
Sudah tertuang sekitar 100-an halaman.

Tugas saya berikutnya adalah mengetiknya.
Bukan hanya mengetik saja sih, sekalian mengedit agar ceritanya lebih enak untuk dibaca.
Sudah masuk ke dalam halaman 8.
Walaupun didalam 100-an halaman itu belum terdapat ending, (susah loh memulai untuk mengembangkan cerita lagi. Mungkin karena cukup lama vacuum kali ya. Memang bener loh kata orang, menuangkan cerita menjadi suatu tulisan itu tidak semudah itu), tapi saya paksakan saja menuliskan langsung ke microsoft word.
Ya.. lumayanlah ya, sudah bertambah 4 halaman.


Sekarang, saya menjaga stabilnya si niat untuk mengetik cerita ini.
Bisa dibilang saya masih mencoba untuk belajar niat.
Kenapa saya bilang belajar niat, karena mengumpulkan niatnya aja susah. Jadi, harus mulai belajar dulu (rada aneh sih ya haha).
Semoga bisa sesuai target.
Mencicil cita-cita dan impian masa lalu lah.

HOIYA!
Saya baru saja selesai menonton film yang dapat 4 piala Oscar.

“Les Miserables”

Film berjenis Drama Musikal.

KEREN!!

Dan lama..

Jadi, saya memutuskan untuk menonton film ini menjadi 2 kali.
Maksudnya, membagi 2 episode.
Eh, maksudnya membagi menjadi 2 bagian.
Hem.. jadi gini, setengah saya tonton hari Rabu, 3 April 2013, dan saya teruskan malam tadi, Senin, 08 April 2013.
Nah, gitu deh kira-kira. Jadi itu dibagi 2.. dan.. ah, ngerti lah ya -.-“
Karena, durasinya sekitar 3 jam. Kurang lebihnya deh segituan.
Dan semua yang ngomong nyanyiiii semua (HYAIYALAH!! Namanya aja Drama Musikal -.-“”)
Tapi memang keren loh. Serius gak pake bohong.
Itu mereka suaranya bagus-bagus semuaaa..
Ditambah saya liat ada beberapa adegan yang mereka nyanyi sambil nangis. Ngalir aja begitu.
Asik ngeliatnya. Eh, maksudnya, saya kagum.
Gak salah emang itu menang banyak awards gitu.

Lalu lagu yang mendukung banget itu (buat saya) “I Dreamed a Dream”
Itu lagu emang rese banget kerennya.
Jadi sering bersenandung kecil ngulangin nadanya (belum hapal lirik soalnya)

Ya itulah kegiatan dan ke-niat-an di minggu ini.
Semua indah pada waktunya.
Satu lagi. Saya sedang belajar ikhlas akibat kejadian beberapa hari lalu.
Ikhlas atas rasa.. hem.. sebut saja rasa kecewa yang sempat menjadi pembahasan di tulisan blog saya sebelumnya.
Ikhlas itu sulit, tapi saya masih tetep belajar.

Itu dulu deh. Selamat malam ya Bubbly-Blog.
Bandung, 8 April 2013
Risma Dwi MW

Saturday, April 6, 2013

April Mo(p)nth

Selamat siang Bubbly-Blog.

Selamat bulan april.

Tepat ditanggal 5 April kemarin saya pemeriksaan kesehatan.
Sehari sebelumnya saya cek (lagi) ke dokter.
Dari pagi sampai pengambilan sore hasil lab dan pulangnya ke dokter lagi konsul dari hasil lab.

Kemarin adalah pertama kalinya saya pengambilan darah.
Sempat tremor. ah, bahasa gaulnya mungkin ngadegdeg kali ya.
Padahal saya gak takuttakut amat. tapi lemesnya kerasa sampai saat saya membuat tulisan ini.

Gak, saya gak akan ngebahas gimana pengalaman medical check-up saya kemarin (mungkin lain kali).

Pernah ngerasa dituntut untuk selalu sempurna?
Saya pernah.
Oh bukan tentang fisik ya. Diluar itu maksudnya.
Sepertinya sekarang sedang saya alami.

Mungkin suatu hari saya pernah melakukan sesuatu dengan amat sangat baik bahkan nyaris tanpa cacat.
Tapi itu gak selamanya Bubbly-Blog.

Misalnya gini.
Satu hari saya bisa mem-publish banyak tulisan dan merasa sangat kece.
Tapi itu gak bisa saya lakukan setiap saat.
Mungkin saya pernah satu hari gak bisa fokus, dan jadinya blank, gak bisa apa-apa.

Itu yang saya rasakan.
Mungkin ini dimana "satu hari saat saya blank" tersebut.

Tapi Bubbly-Blog, terkadang gak semua orang mau mengerti.
Ada saja beberapa pihak yang tidak-mau-peduli. mungkin tepatnya tidak-ada-rasa-ingin-peduli.

Semuanya harus sempurna.

Itulah yang saya katakan dituntut untuk sempurna.

Saya gak bisa menjadi seorang anak, seorang adik, seorang sahabat, seorang karyawan, seorang kakak secara sempurna disetiap kesempatan Bubbly-Blog.
Dan berharap banyak pihak untuk mengerti.
Hampir sempurna mungkin bisa. Tapi jika sempurna 24 jam/7 hari/4minggu/12bulan, saya gak bisa janjikan apa-apa.

Lagi melow deh ini, Bubbly-blog.
Gak tau deh.
Semacam kecewa terhadap sesuatu.
Kecewa yang nyesak sampai ubun-ubun.

Tuhan itu menghitung semuanya secara tepat. Termasuk tiap napas, dan saya (Alhamdulillah-nya) masih percaya.

Saya gak pernah maksa orang untuk percaya ke saya.
Selama gak merugikan dan gak membuat saya terganggu, saya gak akan peduli pihak tersebut (bahkan) sampai tidak percaya kepada saya.
Yang gak percaya mungkin nganggepnya saya sedang main April Mop kali =D

Oiya, satu lagi.
Udah setahun ini saya belajar untuk gak bohong, Bubbly-Blog.
Ah, itu sih boleh percaya boleh gak.
Jadi, dari pada kita harus bohong, mendingan kita mengganti kata menjadi ambigu.
(kece ya, yang ngajarinnya? ;) )

Segitu dulu ya Bubbly-Blog,
bohong gak bisa ngasih kebahagiaan.
Dan janji itu gak usah diberikan kalau ternyata gak sanggup dijalani (hem.. just saying =) )

Salam Sabtu Bubbly-Blog,
Bandung, 06 April 2013
Risma Dwi MW