Saya mau ceritain tentang tanggal 15 Agustus 2012.
Eh tapi mau purapura mati dulu
*purapuraMati! Hek!
Ok cus kita mulai.
Rabu itu, saya kerjanya hanya setengah hari. Dan saya punya rencana untuk sedikit melakukan perjalan.
Dikarenakan saya angkoters, dan hopeless dengan mencari jalur angkot, terpaksalah saya menggunakan taksi.
Oh Bukan! Ini bukan kali pertama saya naik taksi.
Saya mau cerita tentang perjalanan yang terjadi antara saya dan dia (nunjuk taksinya)
Dengan sudah melakukan research kecilkecilan juga sedikit membuang waktu, akhirnya saya memutuskan untuk menelepon salah satu armada taksi di Bandung.
Ya intinya taksi nya datenglah. Walau sempat nungguin saya beberapa menit.
(soalnya mangnya gak ngehubungi saya kalau udah nyampe sih)
Naik lah saya.
Dan perjalanan dimulai... (JENGJENG!!!!)
Dimulai dari saya akan melakukan beberapa kegiatan di Paskal Hypersquare.
Gak lama sih, sekitar 20 menitan-lah.
Dengan taksi yang nungguin saya (GAYA dooong. ahahaha), cus lah lagi saya ke tempat yang dituju berikutnya.
Tujuan berikutnya adalah salah satu tempat makan yang akan saya pesan untuk buka bareng dengan rekan kerja dikantor.
Jalannya sedikit muter sih. Soalnya si mang taksinya udah bilang mau ngehindarin macet (yang walaupun akhirnya tetep kena macet. Padahal itu jam satu siang-an)
Dengan melewati puluhan mobil, sampailah saya di tujuan dengan selamat dan sentosa serta mulia.
Setelah beberapa menit chit-chat dan pesan tempat untuk tanggal 16 Agustus 2012, cus lagi deh.
Sebenarnya dari tempat tujuan kedua dengan rumah tinggal saya itu tinggal beberapa puluh meter. Tapi kemudian, saya urungkan niat saya untuk pulang.
Tambahan rencana untuk mencari harta pun masuk kedalam schedule saya.
"Pak, sekarang kita ke daerah jl. Riau ya."
Awalnya mang supirnya juga gak tau tempat dimana harta yang saya cari. Lalu kemudian, setelah mata saya hampir terbelalak untuk nyari harta itu di Jl. Riau. Ketemulaaaah.. TARAAAA!!!!!!
Sudah terlalu banyak mobil yang saya hitung, juga terlalu banyak ngobrol dengan mang taksi itu. Saya putuskan untuk pulang saja ke rumah.
Daaaan harga taksinya pun oke punya.
Bukan! Bukan menggunakan majas apapun.
Benerbener OKE PUNYA!! Senengseneng aja saya bayarnya *haha
Sampai rumah dengan gembira dan lancar jaya.
Dengan menatap berbinarbinar kepada harta dalam kotak yang dibungkus oleh plastik putih, saya tak sabar untuk 'mencicipi' harta itu.
Jadi gini ya, dua jam bersama taksi? Mungkin memang lebih enak menggunakan taksi kemanamana dibanding angkot. Hanya problemnya masalah harga mungkin ya. Taksi, mana bisa dibayar Rp. 2.000,-?
Heem.. Saya tetep jadi angkoters kok =D
Dan Harta nya adalah..... INI!!!!!
Dengan Rum yang kebanyakan, tapi tetep enak kok *iya ini bukan saya yang moto -.-"
Emang bener kan, Klapertaart itu adalah harta-kuliner ;)
Salam Kamis-mau-purapura-mati-aja ya Bubbly-Blog,
Bandung, 16 Agustus 2012, 17.18 WIB
Risma Dwi MW
No comments:
Post a Comment