Aloha bubbly-Blog.
2 Hari lagi puasa mulai.
*kangen ada yang masakin (uhuhuhuhu)
Hari ini saya akan bercerita tentang air mata *beuh
Nah, saya pernah nulis tentang "Menikmati zona sakit tentang cinta" beberapa waktu yang lalu.
Kemarin itu, baru kejadian deh.
Pas saya gak bisa mengeluarkan air mata. Dua karib saya yang berbeda tempat dan berbeda situasi menghubungi saya dan memperdengarkan getaran suara air matanya.
Semakin membuat saya sulit percaya bahwa orang bisa berubah secepat itu.
Memang benar ya. Semua hal yang seolah terlihat baik nyatanya tidak sebaik itu.
Ada orang yang terlihat sangat tegar, nyatanya dia-lah yang paling rapuh.
Ada orang yang terlihat sangat kuat, nyatanya dia-lah yang mudah goyah.
Ya... terkadang ada beberapa orang yang menyembunyikan identitas asli kepribadiannya *mungkin saya salah satunya haha
Pernah merasakan saat kita melihat atau mendengar air mata jatuh, tapi kita bahkan gak bisa apa-apa. Gak bisa untuk menghapus air matanya, bahkan gak bisa ngebuat berhenti menangis?
Saya pernah. Ah, mungkin sering.
Hal yang paling menyebalkan itu sebenernya.
Kebanyakan karena salah orang itu sendiri sih. Tapi masa saya sebagai seorang teman yang baik malah ngemarahin? Marahnya mah nanti aja pas nangisnya udah berhenti *haha
Dan kemarin jadinya saya berpikir, atau janganjangan, malah saya yang meruncingkan masalah?
Tapi, saya hanya berdasarkan fakta. saya ada bukti yang cukup kuat kok.
Yang membuat saya yakin bahwa belum adanya perubahan.
Hidup itu... semacam sinetron.. Tapi, bukan seperti FTV, yang berdurasi 2 jam, bertemu pangeran tampan atau putri cantik, saling jatuh cinta, dan bahagia selamanya.
Saya malah sering merasa kalau saya bukan hanya sebagai pemeran utama di sinetron kehidupan sendiri. Saya juga merasa sebagai penonton setia sinetron kehidupan pihak lain.
Terkadang, menjadi seseorang yang tau banyak hal itu tidak selamanya menyenangkan.
Bukan berarti tidak dapat dinikmati.
Untuk masalah yang kemarin itu, jatuhnya jadi menyalahkan diri sendiri.
Gak jarang kita berpikiran, "Saya salah apa sampai digini-in?"
Sampai nantinya, "Emang segitu jahatnya saya sampai mereka balesnya gini?"
Heeem.. Terkadang, mungkin sebelumnya memang kita pernah berbuat hal yang kurang mengenakan, atau mungkin saja, kesalahan terbesar bukan terletak di kita.
Memang saat itu kita sedang diberikan kesempatan untuk belajar lebih baik saja.
Semakin kacau kan, tulisan saya. Jadinya konsepnya kemanamana.
Biarkan lah. Terkadang menulis itu menyembuhkan apapun yang sedang ingin disembuhkan.
Ah sudahlah. Setidaknya bukan saya yang harus menyelesaikan masalah itu.
terlalu galau untuk diselesaikan
Sudahlah Bubbly-Blog.
Salam Rabu ya,
Bandung, 18 Juli 2012 - 11.48 WIB
Risma Dwi MW
No comments:
Post a Comment