Tuesday, July 3, 2018

Cerita dari 3 kawan karib

Udara juli di 2018 yang tidak bisa diprediksi.

Tidak hujan, tetapi terpaan angin lembut terasa dingin di malam ini.

3 kawan karib memilih untuk duduk dipojok sambil bercerita.

 

Tuhan memilih selasa menjadi salah satu hari dimana hati terasa penuh dengan perasaan yang sulit terungkapkan.

3 kawan karib memilih untuk duduk dipojok sambil bercerita.

Perasaan yang sama, dengan beda cerita.

 

Perasaan pertama, pendesakan keadaan kehidupan yang membuat keluar dari ruang nyaman.

Otak yang penuh dengan perasaan tidak puas akan diri sendiri.

Berusaha untuk memperlihatkan tanggung jawab yang dibutuhkan.

Kekhawatiran berlebih untuk hal yang belum terjadi.

Memilih untuk banyak merenung dan terbangun sebelum yang seharusnya.

Mengasihani diri sendiri.

 

Perasaan kedua, pengucapan selamat tinggal kepada seseorang yang diinginkan bisa menjadi masa depan.

Atau mungkin bukan.

Tapi tetap membuat hilangnya rasa panca indera.

Karena perpisahan yang berbeda kehidupan.

Di tengah suntuk dan sensitifitas yang dirasa semakin menjadi.

Mundur perlahan dari keseharian yang dirasa kurang menjadikan dewasa.

Mengasihani diri sendiri.

 

Perasaan ketiga, berusaha untuk mencerna informasi yang telah diterima.

Pemendaman penceritaan bertahun yang dirasakan sendiri yang sudah jelas membuat tidak nyaman. 

Bersembunyi dibalik doa dan pengharapan yang tidak akan pernah terjadi.

Berujung dengan menutup paksa kekuatan di masa lalu.

Mengasihani diri sendiri.

 

3 kawan karib memilih untuk duduk dipojok sambil bercerita.

Perasaan yang sama, dengan beda cerita.

 

Membutuhkan penghiburan kata.

Atau mungkin lebih dari kata.

Sehingga memunculkan “Cerita”.

 

3 kawan karib memilih untuk duduk dipojok sambil bercerita.

Perasaan yang sama, dengan beda cerita.

Ya, Tuhan memilih selasa ini menjadi salah satu hari dimana hati terasa penuh dengan perasaan yang sulit terungkapkan.

 

Bandung, 3 Juli 2018

Risma Dwi MW

*mungkin penghiburan kata tidaklah cukup.. ya.. mungkin.. tidak cukup..

 

Friday, April 27, 2018

Terbaring

Aku melihatmu terbaring dihadapanku

Dibalik jenis kaca tebal ini

‘Aku sedang bukan Aku’, ujarmu

Penyakit itu

Aku mengetahuinya di waktu terlambat

 

Aku melihatmu terbaring dihadapanku

Dibalik jenis kaca tebal ini

Argumenmu dengannya

Aku bisa mendengarkan dengan sangat jelas

 

Aku melihatmu terbaring dihadapanku

Dibalik jenis kaca tebal ini

‘Tolong bunuh saja Aku. Ini terlalu berat’

Apa yang kau harapkan? Dia membunuhmu?

 

‘Berhentilah!’

Apa kau mendengarku?

‘Berhentilah!’

Ada cara yang bisa dilakukan

Bagaimana caraku meyakinkanmu?

 

Aku melihatmu terbaring dihadapanku

Dibalik jenis kaca tebal ini

Perkelahianmu dengannya semakin intens

 

Lalu waktu berhenti

Dia membisu

‘Terima kasih’, ucapmu tersenyum

‘Maaf’, tutupmu

Pupilku membesar

 

Aku melihatmu terbaring dihadapanku

Dibalik jenis kaca tebal ini

Terkejutku tak sampai padamu

Kau tusuk jantungmu dengan pisau yang kalian perebutkan

 

Aku melihatmu terbaring dihadapanku

Dibalik jenis kaca tebal ini

 

Selamat tinggal Newt

 

_rdmw_

Tuesday, April 24, 2018

Makin makin aja

Hai Bubbly-blog..
Jadi, akhirakhir ini ada masalah dengan si Levo.
Dari mulai enggak bisa nangkap signal wifi, lalu enggak bisa menggunakan beberapa aplikasi, lalu masalah sama windows nya, lalu masalah sama bluetooth nya, terus skrg masalah lagi sama windows nya, padahal udah di instal ulang.
Itulah mengapa semakin saja ini jarang menulis.
Kalau salah satu rekan bilang, 'sudah waktunya'..
='(

Memang udah 6 tahun sih.. tapi kan...
='(

Baiklah Bubbly-blog, itu sekilas info yang kurang sedap kabarnya.
Nanti kita sambung-sambung lagi.
Entahlah ini nanti akan bagaimana.

Bandung, 24 April 2018
Salam,
Risma Dwi MW

Thursday, March 8, 2018

Wauw! Masuk Ujian SIA..



Bubbly-blog! *hug

Ok.
Jadi, beberapa waktu ini Saya sering mencari sesuatu tentang sesuatu. Bingung kan.

Pokoknya, Saya mencari tentang produk yang pernah Saya buat di tahun 2010 dulu.
Wooow!! Sudah 8 tahun aja.
Nah, Saya jadi semacam baru tau gitu ketika dulu, si bisnis kecil-kecilan yang kecil itu, ternyata sempat ada yang menuliskan di sebuah portal yang cukup ternama.
Barusan Saya mencoba untuk masuk ke email si bisnis itu.
Dan sampai sekarang Saya masih lupa sama password nya..  Dengan berdoa sungguh-sungguh, Saya cuma bisa masuk ke salah satu media sosial nya saja.

Segitu juga udah seneng sih.
Dan Saya baca-baca hal-hal yang Saya tulis disana.
Tentang mengiklankan, membuat berisik, mengajak orang-orang mampir, dan lainlain.
Sampai ada di salah satu barisan tulisan......

“Ujian SIA tentang @(nama bisnis) nih, cc : @(akun pribadi Saya)”

Ujian SIA.... Ujian Sistem Informasi Akuntansi..
Padahal tulisan itu sudah Saya komentari, cuma ketika baca lagi, Saya masih sedikit sulit percaya bahwa hal itu bisa masuk ke dalam salah satu ujian mata kuliah di kampus Saya yang dulu.
Ada semacam rasa seneng gimana gitu..
Lalu kemudian mengingat kembali masa-masa tersebut.. macem-macem rasanya..
Jadi Kangen loh, Bubbly-blog..

Bandung, 8 Maret 2018
Salam, Risma Dwi MW

Thursday, January 25, 2018

Grup prioritas..... hm...

Hai Bubbly-blog..

Beberapa hari yang lalu ada gempa yang kerasa sampai di tempat Saya tinggal.

Sehubungan hari itu Saya sedang tidak kemana-mana, jadi cukup terasalah goyanggoyang sedikit itu.

Kemudian setelah Saya memastikan bahwa itu memang gempa (dengan melihat handuk yang bergoyanggoyang), Saya langsung bertanya ke 2 grup chat yang Saya cukup aktif di dalamnya.

 

Saya ceritakan sedikit tentang grup aplikasi obrolan tersebut.

Saya memiliki beberapa grup di beberapa aplikasi obrolan.

Tapi, yang Saya cukup aktif berkomentar sejauh ini hanya dua.

Yang pertama adalah teman sekaligus rekan juga karib yang tetap dekat sampai sekarang. Kami kenal sudah lebih dari 10 tahun.

Dan grup yang kedua adalah teman juga rekan yang hm.. sekitar satu tahun terakhir ini Saya cukup dekat dengan mereka. Grup ini juga merupakan grup yang cukup aktif dibandingkan grup yang pertama. Mungkin karena Saya dan mereka menghabiskan waktu dan kegiatan secara bersamasama setahun terakhir.

 

Setelah gempa selesai, Saya menginformasikan kalau ternyata gempa juga ingin tau apa mereka juga merasakan gempa.

Setelah Saya mengetik di grup kedua, Saya langsung menuju grup pertama,

Tapi, di grup pertama sudah ada karib Saya duluan yang menginfokan.

Ya, Saya juga tetap menginfokan.

 

Dengan beberapa kali balasan di grup pertama dan kedua, kemudian Saya melakukan hal yang lain (selain chatting).

 

Lalu ada hal mengganggu pikiran Saya hingga sekarang,

“Kenapa Saya menghubungi grup kedua duluan?

Kenapa enggak grup pertama dulu?

Apa prioritas Saya tentang hal ini berubah?”

 

Bandung,25 Januari 2018

Risma Dwi MW