Wednesday, June 17, 2015

Mungkin.. Kekuatan batin..

Baru saja Saya menerima kabar diujung telepon genggam Saya.

Oh bukan.. Bukan kabar buruk.

Saya bisa tertawa-tawa karenanya.

 

“Reks.. maaf lahir batin yak.. isuk puasa yeuh.. i laf yu looooh”

Dimulai dari pesan itu yang Saya kirimkan melalui salah satu aplikasi obrolan yang Saya punya.

Tidak lama kemudian ada telepon.

(Reks adalah panggilan Saya ke Kakak Saya btw)

 

Kemudian kami berbincang sekitar 22 menit 40 detik lamanya.

Sesungguhnya tidak ada yang aneh sih.

Bukan berarti Saya tidak pernah ditelepon juga.

Sebulan ada 2 sampai 3 kalilah Saya ditelepon.

Iya, ditelepon.

Eh, bukan berarti Saya tidak mau menelepon duluan ya.

 

Jadi gini...

Ketika Kakak Saya berangkat ke luar, sesampainya ditempat tujuan, beliau sudah wanti-wanti,

“Jangan nelepon urang duluan nyak, walaupun maneh menelepon, tapi ketika urang mengangkatnya pun urang akan terkena biaya. Dan itu cukup mahal. Oke?”

Nah. Dengan berbekal pesan yang tertanam pada jiwa dan raga, makanya Saya tidak pernah menghubungi duluan.

Padahal menghubunginya pun melalui aplikasi orbolan yang sesungguhnya gratis (hahaha)

 

Hal yang ingin Saya ceritakan adalah.....

Jadi, tadi Kakak Saya cerita, beberapa waktu lalu beliau mimpi menikah. Pokoknya tiba-tiba sudah akad nikah aja. Tapi setelahnya entah mengapa jadi malas. Maksudnya melakukan pernikahan tidak dari hati gitulah kira-kira.

 

Saya jadi ingat.. beberapa waktu yang lalu Saya juga bermimpi hal yang sama.

Bukan sama.. yang sama.. tapi memimpikan pernikahan juga.

 

Dimimpi itu, Saya menyiapkan pernikahan. Dari mulai seragam, baju pengantin, makanan, hingga kue-kue.

Jadi semacam sehari sebelum pernikahan gitu.

Tapi kemudian Saya bilang sama calon Saya,

“Saya enggak bisa nikah besok. 1, Kamu belum izin sama keluarga Saya. 2, Saya nunggu kakak Saya pulang dulu.”

Terus si calon Saya bilang, “Ya udah, enggak apa-apa kan pernikahan kita diundur? Biar besok Aku ke keluarga kamu buat izin”

 

Dan Saya terbangun.

Setelah bangun, Saya ketawa ngakak sendirian.

Entahlah... rasanya.. aneh.. dan geli.. hahahahahaha

 

Bedanya kalau Kakak Saya tidak tahu calonnya, Saya kenal dengan calon Saya. Tapi, tidak pernah terbayangkan sampai sebegitunya sih.

 

Sampai Kakak Saya bilang,

“Naha bisa nyak, urang dan maneh memimpikan hal yang sama?”

 

Mungkin.. kekuatan batin..

 

Bandung, 17 Juni 2015

Salam, Risma Dwi MW

“Pasti maneh merasa hidup terasa hampa ya?”

Itu paragraf terakhir dari dia.. Ish =__=” 

Monday, June 8, 2015

Reuni kampus..

Selamat hari senin, Bubbly-Blog..

Saya mau bercerita tentang yang terjadi di sabtu lalu.

Jadi gini..

 

Jumat sore sebelumnya, Saya dihubungi oleh no telepon yang tidak terdaftar pada telepon genggam Saya.

Intinya... Saya diminta untuk hadir di reuni akbar kampus Saya.

Sesungguhnya ya.. Sesungguhnya ini mah.. Saya enggak akan datang rencananya. Soalnya Saya sudah merencanakan yang akan Saya lakukan pada jam yang sama.

 

Tapi.. dengan pergulatan hati yang amat sangat, Saya memutuskan untuk hadir.

Pergulatan hatinya... ah.. seperti bunga yang diambil intisari dan madunya yang kemudian dibiarkan layu dan mengering *kira-kira gitulah *kemudiansedih

 

Tapi perasaan Saya sih mengatakan itu bukan seperti reuni ya. Kita kesampingkan tentang acaranya.

Soalnya tanpa ada undangan reuni ini juga Saya masih suka bersua dengan kengkawan Saya.

Maksudnya gini..

Enggak harus ada reuni yang diadakan kampus dulu Saya bisa bertemu dengan mereka.

Sampai terakhir beberapa waktu yang lalu Saya juga masih suka bertemu dengan mereka kok.

 

Tapi memang ada beberapa orang yang udah susah bertemu terus bertemu disana.

Seperti ketika Saya bertemu dengan si akang kecengan pertama Saya di kampus.

Cuma sama beliau doang Saya masih menjalin hubungan baik, dan kita enggak merasa canggung.

Saya enggak nyangka bertemu dengannya (ingat kekonyolan masa lalu hahahaha).

 

Mungkin karena Saya dan beberapa karib masih suka bertemu, jadi yang kita pertanyakan malam itu adalah, “Kenapa itu si makanan belum dibuka aja? Lapar yeuh” =))

 

Malam itu Saya semakin banyak menilai orang. Ada orang-orang yang mungkin Saya enggak kenal sebelumnya, tapi langsung jadi tau sifatnya.

Kebanyakannya sih Saya kenal.

Jadi ketika menunggu tirai dibuka, Saya seperti penerima tamu (soalnya pada nyapa semua).

 

Kemarin sempat terbesit dipikiran Saya. Apa ya, yang orang-orang inginkan dari reuni ini?

Mungkin ada yang memang tulus ingin menjalin silaturahmi.. Ada..

Mungkin ada yang mengenang masa lalu yang menyenangkan.. Ada..

Mungkin ada yang berharap bisa bertemu jodoh.. ADA.. BANGET.. =))

Dan mungkin juga ada yang berharap bertemu dengan masa lalu yang sudah ditunggu sedemikian rupa yang enggak ada kabar berita, enggak berani nanya, tapi tetap mengharapkan kedatangannya. Ada. *mojok

 

Jadi Bubbly-Blog, tujuan reuni mau ngapain?

Bandung, 8 Juni 2015

Salam,

Risma Dwi MW