Friday, October 31, 2014

Kakek Gaul

Bubbly-Blog, beberapa hari lalu Saya pergi membeli film seri di salah satu tempat yang sering Saya datangi bersama Kakak Saya.

Kulantang-kulinting sendirian jalan dari balubur ke arah taman sari bawah.

Ketika disana, Saya jadi teringat.
Beberapa waktu lalu, (beberapa bulan lalu tepatnya), ketika Saya dan Kakak Saya sedang mengetes kepingan film itu, disebelah kami ada seorang Bapak yang cukup berumur. Kalau dari perawakannya, rambut putih yang ditutupi oleh sebuah topi, pakaian santai dengan celana bahan, mungkin Kami bisa memanggilnya Kakek.
Dari sekian banyak film yang di coba, tiba-tiba Kakek gaul itu berkomentar,
''Film itu bagus loh. Tonton deh.''

Kami berdua kaget.
Karena sebelumnya Kami tidak berkenalan dengan Kakek gaul itu.
Setelah komentar pertama terjadi, Kakek itu berbaik hati ikut memberitahu mana-mana saja film yang bagus dan harus ditonton dari pilihan-pilihan Kakak Saya.

Sebetulnya Saya berharap bertemu Kakek itu lagi, tapi memang mungkin tidak ada jalannya.
Jadinya Saya tidak memiliki referensi film-film lepas lain.

Dengan mengambil total 33 kepingan kaset, (6 tumpukan film serial dan 3 film lepas), Saya beranjak ke kasir untuk membayar dan menuju arah pulang karena memang sudah inginnya seperti itu.

Semoga suatu saat ketika Saya sudah memiliki cucu, Saya masih punya hasrat untuk datang memilih kepingan film dan bisa memberitahu kepada anak muda disamping Saya mana film yang bisa Saya sarankan untuk ditonton ketika Kami sama-sama sedang mencoba kepingan film.

Bandung, 31 Oktober 2014
Salam,
Risma Dwi MW

Friday, October 17, 2014

Tentang pengajian..

Bubbly-blog, udah 2 hari ini Saya jadinya menonton siaran pernikahan artis ternama indonesia.
Melihat sekilas ketika pengajiannya, lalu dilanjut ketika akadnya.

Yang mau Saya komentari adalah pengajiannya.
Oh, bukan.. Bukan mengomentari pengajian artis tersebut.

Jadi begini, tersebutlah minggu lalu salah satu karib Saya menikah.
Awalnya Saya akan menghadiri pengajian di sehari sebelum akadnya. Hanya kemudian, tidak jadi.
Nah.. Ketika Saya, dia, dan karib Saya yang lainnya sedang berkomunikasi via sosial media (lebih tepatnya mereka membicarakan Saya tapi memberitahu agar melihat pembicaraannya =.=), ternyata mereka berucap syukur karena Saya tidak hadir di pengajian karib saya minggu lalu itu.
Karena takut Saya mengejeknya ketika sedang terharu biru dan bercucuran air mata.

Mereka menduga Saya akan seperti itu bukan tanpa sebab.
Sekitar sebulan sebelumnya, Saya menghadiri pengajian karib Saya yang satu lagi.
Dan ketika selesai, karib Saya melihat Saya dan berkata, ''Sial, risma udah dateng''
Padahal Saya juga tidak melakukan apa-apa. Hanya tertawa dalam hati ketika mendengar dia mengucapkan kalimat-kalimat sebelum sungkeman.

Dan ternyata, ketika akan mengucapkan kalimat tersebut dia berdoa dalam hatinya, ''Ya Allah.. Semoga risma belum dateng, Ya Allah..''
Karena dia tau, Saya akan menertawakannya.

Kenapa harus tertawa ya? Entahlah.. Padahal tidak ada yang aneh..
Hanya saja Saya merasa.. Hem.. Katakanlah geli..
Gimana ya.. Ya gitulah haha..
Entahlah Saya nanti akan ditertawakan juga atau tidak ketika pengajian, karena karma itu manis katanya haha..

Oiya, dan ketika tadi sebelum pengucapan akad artis ternama itu, ada pembacaan ayat suci Al-Qur'an beserta terjemahannya.
Jadi teringat ketika minggu lalu Saya menjadi saritilawah.
Karena ini pertama kalinya, deg-degannya seperti akan melakukan pidato di depan banyak orang untuk pertama kali dengan keringat dingin yang keluar dari tangan.

Kata Ibu yang mengajarkan saya, keseringannya hanya dua ayat, yaitu An-Nisaa ayat 1 dan Ar-Ruum ayat 21 (Saya sampai hapal).

Syukurnya kedua mempelai (dan keluarganya) puas dengan 'kerjaan' Saya.
Alhamdulillah..

Apa Saya ngelamar jadi W.O. khusus Saritilawah aja ya?

Bandung, 17 oktober 2014
Salam, Risma Dwi MW