Wednesday, April 30, 2014

HMA Periode 09-10

Aloha Bubbly-Blog..
Cukup lama sih, tapi saya baru nge posting tulisan ini.
Tanggal 12 bulan 5 tahun 2013 lalu, saya mengikuti sebuah kegiatan dimana bernama “MUHMA” yaitu Musyawarah Mahasiswa Akuntansi D3.
Di kampus saya tentunya.
Saya mengikutinya sampai selesai.
Dan menurut pengalaman saya yang sudah mengikuti Muhma sejak tahun 2008 (sudah 5 tahun saya ikuti) dan selalu hadir di tiap tahun, sampai selesai, ini merupakan Muhma terlama. Karena selesai sekitar jam 3-an, pagi. Saya sampai rumah saja pukul set 4 pagi.

Disana juga diadakan pemilihan langsung Ketua Himpunan Akuntansi D3 (juga wakilnya), yang menjabat satu periode berikutnya.
Acara yang dikategorikan sakral untuk Himpunan.

Untuk tahun ini, yang menjabat sebagai Ketua HMA periode 2013-2014 adalah Maryam Nurdina, dengan Wakil Ketua HMA Avacisko Vicky (orang itu namanya susah! Sungguh!)
Anyway.. SELAMAT!!



Menggantikan ketua dan wakil ketua periode sebelumnya, yaitu Pradnya Razan dan Nico Rahardjo.

Dulu, saya pernah ada di posisi salah satu dari mereka.
Tahun 2009, saya pernah merasakan memegang tanggung jawab selama satu periode, 2009-2010.

Didampingi oleh karib-karib saya,
Ada Irma Nurlela sebagai Sekretaris.
Awalnya saya ingin menjadikan dia bendahara. Karena percaya banget lah orangnya ‘HEMAT’. Tapi sehubungan dengan tulisannya yang rapih dan di posisi bendahara saya ingin mempertahankan seseorang, jadi dia saya tempatkan di sekretaris.

Ada Sany Septikawati sebagai Bendahara.
Sany adalah orang yang ingin saya pertahankan. Saya dan dia pernah menjabat disebuah organisasi yang sama sebelumnya. Jadi sudah tau karakternya seperti apa. Beberapa sifat keras kepalanya cocok saya tempatkan di bidang organisasi. Tapi, dengan adanya beberapa pembicaraan, akhirnya saya tempatkan menjadi bendahara.

Ada Silva Ariyani sebagai Ketua Bidang Organisasi.
Saya pilih dia, karena saya rasa dia orang yang cukup ‘keras’. Sepertinya dia cocok menjadi tangan kanan saya jika saya berhalangan hadir. Setidaknya, bisa menggantikan saya dalam pengambilan keputusan.

Ada Jony Saepul sebagai Ketua Bidang Pendidikan.
Menjadikan dia sebagai Kabid Pendidikan merupakan rekomendasi dari beberapa kakak kelas. Dan dirasa dia cukup bisa membantu menjadwalkan pelajaran-pelajaran yang kurang dimengerti rekan atau adik kelas kami nantinya. Walau hampir saja gugur selama kepengurusan, setidaknya mampu saya ajak (dengan paksa tentu saja) menemani sampai periode jabatan saya selesai.

Ada Erfil Rezsa sebagai Ketua Bidang Kerjasama dan Kesejahteraan Mahasiswa.
Saya tempatkan dia disana karena dia mampu ‘mengajak’ orang lain. Terkadang, dalam organisasi kita memiliki kebosanan tersendiri. Nah, dia punya beberapa ide yang bisa membuat kita tetap bisa bertahan diantara kebosanan yang terjadi didalam organisasi. Selain itu juga cukup mampu mencari informasi hingga nanti informasi itu bisa kita informasikan kepada banyak pihak (hayoloh haha)

(Saya ceritakan beberapa diantaranya yang memegang peranan pengurus inti)

Berbicara tentang Himpunan, saat saya menjabat,  memiliki 18 orang pengurus.
Semakin kesini, yang aktif hanya angkatan saya saja (kecuali jika ada kegiatan, kami juga minta bantuan kepada anggota himpunan untuk membantu).


Dari 18 orang tersebut menciut dan tergantikan menjadi 13 orang, yang sampai sekarang masih sering kumpul.

Mungkin karena satu angkatan dan memang teman main kali ya.
1)      Irma Nurlaela
2)      Sany Septikawati
3)      Silva Ariyani
4)      Mayang Nurmayanti
5)      Jony Saepul
6)      Rehulina Fransiska
7)      Faizal Abdullah
8)      Irfan Edward
9)      Erfil Rezsa
10)   Lies Irma
11)   Rega Marta
12)   Sri Setia
13)   Dan saya tentunya

Proker pertama yang tidak terasa sebagai proker adalah Pengenalan Himpunan Mahasiswa.
Saya dikala itu memegang peranan Koordinator acara ketika pengenalan kampus kepada mahasiswa angkatan baru. Jadi, beberapa rekan saya yang mengambil alih bagaimana pengenalan singkat itu.

Program kedua adalah Meet and Greet
Tujuannya untuk pengenalan terhadap mahasiswa baru Akuntansi D3 khususnya dan seluruh mahasiswa akuntansi D3 pada umumnya.
Bertempat di aula. Kegiatan berat ‘pertama’ saya dan rekanrekan setelah dilantik menjadi pengurus.



Program selanjutnya adalah Bimbingan studi mahasiswa, atau BSM, kami menyebutnya.
Ini merupakan tahun kedua kami melaksanakan proker yang dilangsungkan diluar kampus.
Dengan pelopor pengadaan pemberian pengetahuan ilmu organisasi diluar kampus, tahun kedua ini masih dilakukan ditempat yang sama dengan tahun sebelumnya. Mungkin karena kita sudah cukup mengetahui tempat dan letakletak penting di kawasan itu.
Bertempat di Bumi Perkemahan Sukawana, Lembang.
Memang peserta tidak menginap. Tapi beberapa panitia menginap, termasuk saya.
Selayaknya kegiatan kemping, gitar-gitaran, api unggun, tidur ditenda yang dekat dengan jalur sungai. Aaa~aaah kangen sekali dengan masa itu..



Proker selanjutnya adalah regenerasi.
Kegiatan sederhana, dengan menilai calon-calon penerus.

Proker lainnya adalah Foto Himpunan, Buka Puasa Bersama, Hiking Fun yang bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar pengurus, maupun antar anggota Himpunan.
Tidak juga lupa memanfaatkan fungsi penyampai informasi.



Masih banyak kekurangan, tentu saja.
Saya, sebagai bagian kepengurusan terdahulu merasakan banyak sekali kekurangan yang terlihat oleh mata.
Dikarenakan banyak pihak yang saya percaya untuk menjabat, sebelumnya tidak pernah aktif atau ikut serta mengurusi sebuah organisasi secara langsung, jadi kami masih samasama banyak belajar tentang keorganisasian.

Sebut saja saat itu kepengurusan kami ada di posisi “Bertahan”.

Menyatukan beberapa kepala menjadi sebuah keputusan bulat dengan satu suara itu tidaklah mudah, Jendral!
Dengan semakin banyaknya kepala, semakin banyak pula pilihan yang diberikan.
Saya udah merasakan tuh.

Diluar dari segala kekurangan kami, setidaknya sampai saat ini, kami masih ‘tersedia’ jika ada yang bertanya tentang masa saat menjabat itu.

Dan.. banyak yang bilang sama saya tentang perasaan yang mereka sebut ‘rindu’ pada ruang himpunan.
Yaaa... minimal kami punya keterikatan dengan ruangannya lah ya *hahaha

Jadi, untuk yang berikutnya,
Semangat berjuang ya!
Setiap jalan, kerikil itu selalu ada kok. Bukan hanya kerikil, bahkan batu besar juga menghadang.
Yang terpenting, jaga kekompakan. Minimal sesama pengurus.

Salam dari salah satu kakak angkatanmu,
Bandung,

Risma Dwi MW

Wednesday, April 23, 2014

Menyerah..

Bubbly-blog..
Ada satu kali (setidaknya) dalam kehidupan dimana kita merasa ingin menyerah..

Maksudnya nyerah bukan hanya sekedar nyerah pas menghadapi soal ujian kelulusan yang susah, atau nyerah sama tugas akhir yang entah kapan menemukan titik terang, atau sudah begitu sering memasukan surat lamaran pekerjaan tetapi tidak ada tandatanda panggilan wawancara, atau kesel sama pasangan yang gak kunjung ngasih kabar..

Kalau dari sisi saya bukan diantara itu..

Suatu hari, saya pernah merasakan demikian..
Ya nyerah itu tadi..
Hem.. Menyerah kepada kehidupan..

Ya, saya tau..
Seharusnya gak pernah ada kata menyerah dalam kehidupan..
Memang kata lebih mudah diucapkan dari pada dilaksanakan..

Yaaa... Intinya saya pernah merasakan rasanya ingin menyerah..
Bukan hanya pasrah, tapi ya benerbener nyerah..
Sampai saya gak tau lagi harus apa..
Cuma pengen diem.... dan nangis aja terus sampe capek sendiri..

Ya gitulah..

Saya bertanya ketika selesai bersujud sambil menengadahkan tangan,
''Tuhan, saya ingin menyerah saja.. Boleh ya?''

Rasanya kepala lebih berat dari biasanya, hati lebih perih dari biasanya, perasaan yang lebih sedih dari biasanya, emosi yang lebih marah dari biasanya..

Jadi kalau semua itu nyatu dan dianggap air, udah meleber kemanamana karena udah kebanyakan..

Seperti postingan sebelumsebelumnya, mungkin lebih baik gak tau.. Ketimbang jadi sakit hati..

Kemudian waktu berhenti, saya gak inget habis itu apa..
Tibatiba saya sudah pegang telepon genggam dan melihat salah satu status update-an seseorang yang sedikit menyindir tentang apa yang saya alami..
Tidak secara langsung sih, tapi mungkin Tuhan 'menegur' saya..

Hingga satu jam kemudian, saya dikunjungi oleh seorang Ibu dan seorang anak..

Ibu pengganti..
'panggilan' saya untuk beliau..

Dulu, sewaktu saya kecil, saya dan anaknya sering sekali menghabiskan hari..
Makan bersama, main bersama, mandi bersama..
Diluar dari nama kami yang kembar jika diganti 1 abjad saja..

Dan Ibu itu menjadi Ibu pengganti jika Ibu saya sedang bekerja, entah mungkin di rumah atau diluar rumah..
Memang tidak selamanya..
Tapi memiliki arti..

Me : Ibu, memang habis dari mana? Mau kemana?
'Gak dari mana-mana kok.. Cuma mau ngejenguk aja.. Katanya sakit?'

Saya.. Terharu.. Parah..

Terkadang kita bisa tau Bubbly-Blog, mana orangorang yang nyari muka dan mana yang tulus..

Setelah bercerita kesanakemari sambil sesekali meluapkan perasaan disaat itu, saya melihat beliau berkaca-kaca dan menahan air matanya untuk keluar..

Dan setelah selesainya paragraf terakhir,
'Dek, Serahkan semuanya pada Allah ya.. Yang Maha Tahu.. Harus sabar.. Harus kuat.. Pasti bisa.. Ya..'
(aaa~aaah nulis ini jadi sedih.. Payah nih >,<)

Maghrib pun berkumandang, dan beliau harus pulang..
Terima kasih =)

Doa saya langsung dijawab Tuhan.. hanya selang 1 jam..
Maha Mengetahui..
Dititipkan kepada pihak yang tidak pernah diduga pula..

Rasanya?
Hem.. Lega..
Kalau gak, mungkin saya gak bisa berbagi kabar lagi =)

Alhamdulillah..

Alhamdulillah Bubbly-Blog, Alhamdulillah =)

Bandung, 23 April 2014
Risma Dwi MW

Friday, April 18, 2014

Tiba-tiba curhat..


Selamat hari jumat Bubbly-Blog..
Beberapa waktu lalu, saya dan bangke pergi jalan malam..
Hanya sekedar mencari makan sih..

Ditengah kebingungan, akhirnya kami memutuskan untuk membeli pecel lele di daerah kosambi..

Setelah memesan untuk dibawa pulang, saya sambil menunggu, diajak ngobrol oleh 2 orang masmas yang tiba-tiba aja curhat..

Me : mas, lelenya masih ada?
Salah Satu Mas-masnya (Ssm) : masih teh
Me : pesen 2 dibungkus ya mas
Ssm : pake nasi teh?
Me : iya mas

*beberapa menit kemudian

Ssm : ah teh, beruntung, tinggal 2 lelenya
Me : woooh.. Syukurlah..
Ssm : (mulai curhat) soalnya sekarang lele lagi susah teh
Me : susah? Memang lagi susah atau gimana mas?
Ssm : iya teh, lele lagi jarang sekarang. Hari ini aja cuma bisa dapat 4 kilo teh
Me : memang biasanya berapa mas?
Ssm : biasanya bisa sampai 6 kilo
Me : oh.. Waw..

Sejurus kemudian saya dapat pesanan saya dan saya harus kembali kerumah, karena perut udah mengeram..

Seru juga bisa ngobrol sama masmas pecel lele ditempat lain..
Biasanya saya ngobrol sama ibu-bapak pedagang pecel lele deket rumah..

Semoga peternak lele semakin baik, biar semua pedagang yang menggunakan lele sebagai bahan, usahanya lancar..

Hem..
Memang sekarang lele lagi susah ya?

Bandung,
18 April 2014

Thursday, April 17, 2014

Tau atau gak tau atau apa?

Hai Bubbly-Blog..

Garagara tulisan saya beberapa waktu lalu, salah satu karib saya datang ke rumah dengan membawa emosi yang terpendam selama beberapa hari terakhir..

Dia menceritakan kesehariaannya, masalah pekerjaannya, termasuk masalah orang lain juga *hahaha

Dia meluapkan perasaannya..

''Dulu aku juga ngomongin hal itu dan kepengen tau, kenapa begini, kenapa begitu, dan blablabla lainnya.. Tapi setelah aku tau kenyataannya.. Sialnya aku yang ngurusinnya.. Pas mereka pada ngomongin, aku pengen teriak ke mereka kalau KALIAN ITU GAK TAU APA-APA!! Gitu.. Tapi giiimaaanaaa...???...''

''Terus.. Tentang yang update status-update status itu.. AKU NGERASA BANGET!! Padahal beberapa menit lalu aku sama mereka.. Dan setelahnya mereka update-location-with dan... GAK NGAJAKIN AKU..''

(ketika baca penggunaan kapital lebih dramatis dan lebih emotional ya *pfthaha)

Ada juga pembahasan tentang keingintahuan yang berlebihan yang membuat kesal..

Terlalu penasaran biasanya bisa bikin sakit hati sih..

Ah, kayak perasaan saya beberapa minggu lalu..
Bukan karena kepo.. Tapi karena saya jadi tau kenyataannya..

Mungkin kita memang lebih baik gak tau Bubbly-Blog..
Daripada kita tau dan kepikiran terus..
Setelah kepikiran terus jadi mengganggu kegiatan sehari-hari..
Setelah banyak hal kacau dan berharap lebih baik gak tau, jatuhnya jadi depresi..
Iya, Depresi.. Seperti vonis dokter ketika itu..

Bandung, 17 April 2014
Risma Dwi MW

Sunday, April 13, 2014

Bingung jadinya..

''Kamu gak berpikiran kalau aku ngehubungi kamu cuma karna ada perlunya kan?''

Karib saya bertanya kepada saya ketika kami diatas motor menuju salah satu tempat makan yang selalu memiliki keju melimpah.

Hem..
Pertanyaan bagus..

Tapi yang saya bingungkan adalah dia itu nganterin saya loh (walau disana juga ikut memesan makanan yang berbeda).

''Memang kamu nganggepnya gitu?''

''Iya, takutnya kamu berpikiran gitu..''

Hem..
Saya dulu beberapa kali berceloteh dalam hati, ''Parah ih, itu orang ngehubungin cuma karena ada perlunya aja''
(Untuk orang yang saya anggap begitu ya)

Tapi kemudian saya juga jadi ada pertanyaan baru..

''Apa saya juga gitu ke orang lain ya?''

Misalnya saya ngehubungin orang cuma karna ada perlunya aja..
Tanpa ada tujuan menjalin silaturahmi..

Tapi... Sebenernya.. Kebanyakan orang juga gitu sih (nyari pembelaan diri haha)..
Walau cuma nanya tempat, atau no telepon orang lain, mungkin nanya tentang kantor dan pekerjaan, bisa juga tanya harga..
Itu termasuk ada perlunya kan ya?

Jadi mungkin saya juga harusnya nanya gitu ke orang lain..

''Kamu gak berpikiran kalau aku ngehubungi kamu cuma karna ada perlunya kan?''

Bandung, 13 April 2014
Risma Dwi MW

Thursday, April 10, 2014

Tidak diterima..


Selamat April Bubbly-blog #telatamathaha

Bubbly-blog, kali ini saya akan berbagi cerita tentang hal yang segimanapun dipaksakan tidak akan bisa *secara tidak langsung

Jadi...

Dulu saya pernah ikut bergabung dalam suatu kumpulan yang memiliki tujuan dan visi yang sama..

Walau gak sampai pada waktu yang ditentukan sejak awal, tapi saya cukup sering bertemu dengan mereka membicarakan masa depan dan banyak hal baik lainnya..

Setelah selesai melakukan kewajiban, saya dan mereka pun berpisah..
Kalau maksudnya berpisah dan sesekali menjadwalkan bertemu ya mungkin namanya gak berpisah ya..
Tapi ini benar-benar tidak menjadwalkan sama sekali..
(walau diantara mereka ada seorang yang masih suka komunikasi. Tapi bukan sebagai perkumpulan itu. Karena sebelum hal itu terjadi, saya dan dia sudah cukup lama kenal dan saling mengganggu hidup satu sama lain)

Apa gunanya berteman dimedia sosial jika bahkan tidak ada kata sapa..
Mungkin bukan dengan mereka saja saya jarang (bahkan tidak pernah) saling sapa..
Tapi saya pernah menghabiskan waktu yang tidak sebentar juga dengan mereka sih..
Minimal ada kenangannya gitulah..

Dan kadang, ketika saya melihat mereka bersama (tentu saja tanpa undangan) baik itu melalui gambar, atau update-location-with suka sedikit sedih..

Hem..
Mungkin memang saya yang tidak sengaja dilupakan, atau saya tidak diingat, atau sebenarnya selama ini memang saya gak bisa masuk dikelompok mereka..

Yaa~aa.. Ketika hal yang memang tidak  bisa diterima dan tidak bisa dipaksakan..

AH!
Atau memang saya..
yang tidak cocok jika berkumpul dengan mereka..
Bisa jadikan?
=)

Bandung, 10 April 2014
Salam,
Risma Dwi MW